Peristiwa Daerah

Sumber Air Tercemar, Warga Dua Dusun di Blitar Kesulitan Air Bersih 

Kamis, 12 Januari 2023 - 15:46 | 214.14k
Ilustrasi sumber air tercemar. (Globe-net.com)
Ilustrasi sumber air tercemar. (Globe-net.com)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BLITAR – Puluhan kepala keluarga (KK) di Dusun Modong dan Bon Sinyo, Desa Tegalasri, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, mengeluhkan pencemaran air yang mereka gunakan untuk kebutuhan sehari-hari. 

Perwakilan warga Desa Tegalasri, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Kinan mengatakan, akibat pencemaran tersebut warga kesulitan air bersih untuk konsumsi sehari-hari. 

Advertisement

Pencemaran itu, menurutnya karena sumber mata air diduga tercemar limbah peternakan sapi PT Greenfields yang dibuang ke perkebunan sengon di Desa Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi.

"Warga mengeluhkan kondisi air bersih yang biasanya digunakan sebagai air minum, kondisinya berwarna kecoklatan dan berbau," katanya, Kamis (12/1/2023).

Untuk menunjukkan adanya pencemaran sumber mata air warga tersebut, Kinan merekamnya dalam video berdurasi 38 detik dari penampungan sumber air warga. Serta video 36 detik yang menunjukkan air dari penampungan yang berwarna kecoklatan. Menurutnya, kedua air dalam video tersebut berbau kotoran sapi.

Kinan mengatakan, sumber mata air warga Dusun Lingkungan Modong dan Bonsinyo berada di kawasan Perkebunan Sengon. Sudah sekitar seminggu ini, kata Kinan, kondisinya keruh berwarna kecoklatan dan berbau kotoran sapi. Ia menduga, hal itu karena adanya resapan limbah PT Greenfields yang dibuang ke Perkebunan Sengon. 

 "Sumber mata air di perkebunan Sengon dialirkan melalui 3 pipa ke penampungan air bersih yang berada di 2 dusun. tapi karena kondisinya keruh kecoklatan dan berbau tletong maka warga menghentikan pemakaiannya. Kondisi air ini menunjukkan adanya resapan limbah yang mencemari 3 sumber mata air bersih yang selama ini digunakan warga," jelasnya.

Lebih lanjut Kinan menguraikan, pencemaran tersebut tidak terus menerus terjadi. tapi hanya ketika Greenfields mengalirkan limbahkan ke Perkebunan Sengon dan turun hujan. Selanjutnya limbah meresap mencemari sumber mata air warga. Namun, kalau Greenfields tidak mengalirkan limbahnya ke perkebunan dan tidak hujan, maka sumber mata air terlihat bersih dan tidak berbau.

"Meskipun terlihat bersih, tidak berwarna dan berbau siapa yang bisa menjamin tidak mengandung bakteri berbahaya bagi kesehatan warga yang mengkonsumsinya," ungkap pria yang juga pegiat lingkungan hidup itu.

Miftahudin, Humas PT Greenfields menyampaikan bahwa pencemaran air yang dikeluhkan oleh warga Tegalsari sudah teratasi. Menurutnya, pencemaran terjadi karena ada pipa limbah yang lepas. Dimana pipa limbah tersebut dikelola perkebunan Sengon untuk memupuk tanaman. 

"Mungkin bisa konfirmasi juga ke pihak Perkebunan Sengon," tulis Miftah dalam keterangannya kepada awak media melalui pesan singkat.

DLH Kabupaten Blitar Telah Terima Laporan 

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Blitar, Achmad Cholik mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari Bidang Wasdal DLH mengenai tercemarnya sumber air warga di Perkebunan Sengan Desa Ngadirenggo. Menurutnya, perkebunan Sengon memanfaatkan limbah PT Greenfields sehingga mempengaruhi sumber air yang dimanfaatkan warga Dusun Modong dan Bon Sinyo.

Cholik mengatakan, pihaknya akan melaporkan pencemaran tersebut kepada Bupati Blitar, DLH Provinsi Jatim, dan Kemen LHK melalui Dirjen Gakkum.

"Kemudian kami menunggu arahan Bupati. Cara pengolahan limbah dengan mengalirkan ke Perkebunan Sengon semacam ini sudah tidak diperbolehkan," tegasnya.

Untuk diketahui persoalan pencemaran limbah Greenfields dan warga sudah berlangsung lama.  pada 2021 telah dilakukan gugatan Class Action perwakilan warga yang terdampak pencemaran limbah peternakan sapi perah tersebut ke Pengadilan Negeri (PN) Blitar. 

PN Blitar memutuskan PT Greenfields bersalah, sehingga PT Greenfields harus membenahi pengelolaan limbah. Setelah itu, PT Greenfields mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi (PT) Jawa Timur. Hasilnya Greenfields kembali kalah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES