Peristiwa Daerah

Warga Menolak Penutupan Perlintasan KA Bandara Adisutjipto, Ini Jawaban Kepala Dishub DIY

Jumat, 27 Januari 2023 - 11:26 | 47.64k
Suasana perlintasan KA Bandara Adisutjipto, Yogyakarta. (FOTO: A Riyadi/TIMES Indonesia)
Suasana perlintasan KA Bandara Adisutjipto, Yogyakarta. (FOTO: A Riyadi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Warga dari dua desa yakni Desa Maguwoharjo Depok dan Tegaltirto Berbah Sleman menolak penutupan perlintasan sebidang KA Bandara Adisutjipto. Meski demikian, Dinas Perhubungan atau Dishub DIY memastikan akan tetap melakukan penutupan pada 1 Februari 2023 mendatang. 

Kepala Dishub DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti menegaskan rencana penutupan itu sudah dilakukan sejak 2021 silam untuk menjalankan aturan hukum yang berlaku di bidang perkeretaapian.

Advertisement

"Kami tidak bisa serta merta menuruti sepenuhnya keinginan warga yang menolak penutupan tersebut. Karena dari sisi kewenangan aturan perlintasan itu harus ditutup. Pemerintah sudah memberikan toleransi dan proses penutupan sebenarnya sudah mulai dilakukan sejak 2021 silam," ungkap Made, Jumat (27/1/2023).

Sebagaimana diketahui aturan perlintasan sebidang itu tertuang dalam UU No 23/2007 tentang perkeretaapian dan PP No 56/2009 tentang penyelenggaraan perekeretaapian.

Bahwa perpotongan jalur kereta api dengan jalan dibuat tidak sebidang. Selain itu perpotongan sebidang hanya dapat dilakukan apabila letak geografis tidak memungkinkan membangun perpotongan tidak sebidang, tidak membahayakan dan mengganggu kelancaran operasi kereta api dan lalu lintas jalan.

perlintasan-KA-Bandara-Adisutjipto-b.jpg

Oleh karena itu Dishub DIY tetap berpegang pada rencana awal yang telah diumumkan kepada masyarakat umum bahwa akan menutup perlintasan sebidang itu pada 1 Februari 2023 mendatang.

"Akses perlintasan sebidang itu sebenarnya hanya digunakan untuk masyarakat yang akan ke bandara, mereka bisa lewat underpass yang sudah dibangun," jelas Made. 

Made menilai underpass yang sudah lama dibangun itu salah satu sebagai fasilitas untuk rencana penutupan perlintasan sebidang. Aturan semakin ketat, kereta semakin banyak, frekuensi makin banyak.

"Ada orang tersertifikasi juga untuk menjaga, kami mendanai. Sudah sekian belas tahun kami membiayai itu. Dari aksesibiitas untuk underpass, itu sebenarnya untuk penumpang, termasuk underpass AAU timur, cuma masyarakat seperti itu, kebetulan memanfaatkan jalan tersebut," ujarnya. 

Sebelumnya, warga Maguwoharjo Depok dan Tegaltirto Berbah Sleman, mendatangi gedung DPRD DIY untuk menolak rencana penutupan perlintasan sebidang depan Bandara Adisutjipto. 

Warga beralasan jika perlintasan itu ditutup maka mereka akan kehilangan akses jalan yang lebih cepat dan aman. Selain itu dikhawatirkan mematikan perekonomian mereka. 

Dukuh Sambilegi Kidul Maguwoharjo Depok Sleman, Febri Supriyanto, menjelaskan jalur di perlintasan sebidang depan Bandara Adisutjipto selama menjadi akses bagi warga Sambilegi Kidul menuju ke Tegaltirto Berbah maupun sebaliknya.

Menurutnya, jalan ini merupakan akses mereka dari Maguwo ke Berbah yang sudah mereka lalui bertahun-tahun. Sebelum mereka lahir, itu pun aksesnya.

"Kalau ditutup bagaimana nantinya. Secara akses jalan, akses sosial, karena kami di Maguwo juga banyak saudara di Berbah. Akses ekonomi pendidikan banyak di kedua kampung ini. Saudara kami di Berbah sekolah di Maguwo dan sebaliknya, ini akses paling dekat, dibandingkan di jalan raya dan lebih aman,” ungkapnya. 

Mewakili suara warganya, Febri mempertanyakan kebijakan tersebut dan meminta kepada pihak terkait agar membatalkan rencana tersebut. Jika memang terpaksa pemerintah harus menutup, maka harus memberikan solusi atas persoalan yang akan dihadapi masyarakat.

"Kami menolak rencana penutupan ini. Kalau masih bisa dibuka kami berharap dibuka saja, tetapi kalau terpaksa ditutup ya beri kami solusinya," tuturnya meminta penjelasan dan solusi Dishub DIY. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES