Peristiwa Daerah

Saat Chef Juna Masak Jawa Timuran Berbahan Keju 

Selasa, 31 Januari 2023 - 16:06 | 167.32k
Chef Juna dan Chef Yongki adu masak berbahan dasar keju saat acara baking and cooking demo persembahan WINCheez di Dyandra Convention Hall Surabaya, Selasa (31/1/2023). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Chef Juna dan Chef Yongki adu masak berbahan dasar keju saat acara baking and cooking demo persembahan WINCheez di Dyandra Convention Hall Surabaya, Selasa (31/1/2023). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Sejumlah chef profesional membuat inovasi menu Jawa Timuran dengan bahan keju. Mereka adalah Chef Junior John Rorimpandey atau Chef Juna, Chef Yongki dan Mama Rieta. 

Keju tersebut menjadi campuran menu rawon, lontong balap hingga sate Madura. Menurut Chef Juna, keju dapat menambah cita rasa pada masakan. Sehingga lebih lezat dan gurih. 

Advertisement

"Keju merupakan bahan yang sangat mudah dipadupadankan dengan berbagai macam masakan. Mulai untuk topping campuran hingga menjadi bahan utama," ungkap Chef Juna saat acara Demo Masak with Chef Juna, Mama Rieta dan Chef Yongki persembahan WINCheez di Dyandra Convention Hall Surabaya, Selasa (31/1/2023). 

Menurut Chef Juna, keju memiliki keunggulan sebagai bahan masakan. Seperti tidak mudah putus waktu diparut, tidak mudah gosong saat dipanggang, rasa lebih gurih, mudah mengembang dan tidak mudah kering. Keju juga pilihan tepat untuk bahan grill sandwich sebagai topping maupun filling. Keju bisa masuk sebagai bahan masakan cita rasa Nusantara. 

Sementara itu, Chef Yongki membagikan resep memasak rawon. Ia tampil atraktif mengolah bumbu-bumbu dapur dengan bahan utama seperti daging sapi dan daging ayam. Misal saat memasak rawon. Setelah proses merebus selesai, Chef Yongki meniriskan kuah kaldu dalam wadah terpisah. 

Chef-Juna-dan-Chef-Yongki-2.jpg

"Jangan takut gunakan keju, harus berani mencoba. Rawon itu kalau dikasih keju kuahnya dihilangkan dan diberi keju di atasnya," ujar Chef Yongki. 

Keju sudah menjadi makanan populer di masyarakat. Harganya pun sangat terjangkau. Oleh karena itu, banyak pelaku usaha UMKM sektor makanan minuman melirik keju sebagai nilai jual. 

Potensi tersebut dibenarkan oleh Chef Juna. Brand Ambassador WINCheez tersebut menjelaskan, produk keju WINChezz memiliki keunggulan yang bisa menjawab kebutuhan masyarakat terutama pelaku UMKM. 

Keju WINChezz memiliki tekstur padat dengah hasil parutan yang panjang. Dapat digunakan sebagai topping, filling dan aplikasi makanan lainnya. 

Sementara itu, Sales and Marketing Direktur WINCheez (PT Bangun Rasaguna Lestari) Nakim Hardja menjelaskan, tren konsumsi keju memang mengalami peningkatan. Pada tahun 1990-an harga keju masih mahal. Namun sekarang masyarakat bisa membeli dengan harga terjangkau. 

"Jadi sekarang mudah mendapat dan mampu membeli, para UMKM pun sama, kalau ada menu yang berbau jualan keju pasti laris manis," kata Nakim. 

WINCheez memiliki komitmen membesarkan dan mensosialisasikan keju ini kepada masyarakat secara lebih luas. Karena penambahan keju dapat menambah gizi pada makanan. Acara cooking and baking demo tersebut merupakan salah satu langkah perusahaan dalam melakukan sosialisasi tersebut agar mengenal WINCheez lebih dekat. 

"Kalau tak kenal maka tak sayang, untuk mengenal lagi didukung oleh Chef Yongki, Chef Juna dan Mama Rieta sehingga akan lebih tepat penyajiannya," ungkap Nakim Hardja. 

WINCheez sendiri merupakan produk baru di bawah perusahaan lokal independen dengan Tim Research and Develot (R & D) berpengalaman lebih dari 20 tahun. Nama WINCheez juga memiliki filosofi sebagai keju pemenang. 

"Ini adalah produk baru dan memahami pengguna keju, baik dari ibu rumah tangga mau pun UMKM," sambung Nakim. 

Meskipun buatan lokal, bahan produksi WINCheez 80 persen menggunakan bahan impor. "Karena lokal belum mendukung, kalau dipaksakan yang mirip-mirip nggak akan jadi kejunya," kata Nakim. 

WINCheez memiliki keunggulan tidak mudah putus waktu diparut, tidak mudah gosong saat dipanggang, rasa lebih gurih, mengembang serta tidak mudah kering dan harga ekonomis. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES