Peristiwa Daerah

Peluang Usaha, Budidaya Maggot di Banyuwangi Punya Prospek Bagus

Senin, 13 Februari 2023 - 11:52 | 232.20k
Pembudidaya Maggot di Bank sampah Banyuwangi, Andrian Setiawan. (FOTO: Anggara Cahya /TIMES Indonesia)
Pembudidaya Maggot di Bank sampah Banyuwangi, Andrian Setiawan. (FOTO: Anggara Cahya /TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Tingginya permintaan dari pabrik-pabrik olahan pakan ternak menjadikan peluang budidaya maggot salah satu peluang usaha dengan hasil yang menjanjikan.

Maggot ialah larva dari lalat jenis Black Soldier Fly (BSF) atau lalat tentara hitam. Larva jenis ini memiliki kandungan protein tinggi yang menjadikan maggot sebagai pakan alternatif ternak seperti unggas dan ikan yang berpotensi.

Pembudidaya Maggot Bank Sampah, Andrian Setiawan menjelaskan, saat ini budidaya maggot ini punya peluang bagus untuk kedepanya. Karena banyaknya permintaan maggot dari industri-industri pakan ternak, sedangkan pembudidaya maggot di Banyuwangi masih terbilang relatif minim.

Black-Soldier-Fly.jpgKandang kawin lalat Black Soldier Fly (BSF). (FOTO: Anggara Cahya /TIMES Indonesia)

Andrian melanjutkan, banyak masyarakat yang enggan menekuni budidaya maggot karena berhubungan dengan sampah yang identik dengan bau dan kotor, padahal saat ini kebutuhan ekspor maggot juga sedang tinggi-tingginya.

"Banyak permintaan maggot dari industri pakan ternak bahkan hingga luar negeri. namun karena kami belum bisa memenuhi besaran permintaan industri, jadi saya belum bisa hingga ekspor," jelasnya, Senin (13/2/2023).

Pemilik budidaya yang berada di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Gang An-Nur, Banyuwangi itu juga menyebutkan, dalam sebulan ia dan beberapa mitra yang tergabung dalam komunitas budidaya maggot bisa menghasilkan omset hingga 30juta perbulan dengan kecenderungan mengalami peningkatan omset dari tahun sebelumnya.

Pupa.jpgPupa dari lalat Black Soldier Fly (BSF). (FOTO: Anggara Cahya /TIMES Indonesia)

"Harga maggot sendiri, saat ini sekitar Rp6000 hingga Rp8000 per kilo dan telur maggot yaitu Rp5000 per gram," paparnya.

Dalam sehari, Andrian bisa memanen sekitar satu kwintal maggot saat produktivitas telur lalat tinggi. Karena saat musim hujan produksi telur lalat akan mengalami penurunan. Akibat kurangnya intensitas cahaya pada lalat. Dan untuk telur lalat biasanya dipanen dua hari sekali.

"Saat cuaca ekstrem seperti ini produktivitas telur maggot menurun karena untuk kandang perkawinan lalat kami masih outdoor," ucapnya.

Setidaknya terdapat sekitar 10 biopond susun, beberapa biopond migrasi dan 2 kandang kawin lalat. Selain itu dalam sehari belatung-belatung tersebut bisa menghabiskam 2 kwintal sampah organik, karena saat dalam bentuk larva, maggot bisa terus memakan sampah 24 jam tanpa henti dan berlangsung hingga 21 hari sebelum menjadi pupa.

"Maggot adalah pengurai sampah terbaik, semakin banyak masyarakat budidaya maggot maka, masalah sampah ini akan semakin bisa teratasi," ucapnya.

Andrian memulai budidaya maggot ini sejak Oktober 2021 dengan bermodal 20gram telur maggot. Sebenarnya budidaya telur maggot ini minim mengeluarkan modal karena pakan sendiri mengambil sampah dapur dari tetangga. Oleh sebab itu Andrian membuka peluang bagi siapa saja yang ingin belajar budidaya maggot melalui sosialisasi dan bergabung dalam mitranya.

"Intinya pembudidaya maggot harus gila karena tiap hari harus cari sampah, cukup modal tidak gengsi pasti bisa sukses, karena jika dibayangkan sehari harus cari sampah sebanyak 1 kwintal itu adalah hal gila," katanya.

Maggot-maggot ini juga dapat dibudidayakan dibawah kandang ternak. Karena maggot juga makan kotoran hewan ternak, kemudian hasilnya bisa diambil dan diberikan kembali ke ternak. Hasil ekskresi ternak yang diberi pakan maggot juga memiliki kualitas yang bagus untuk pupuk pertanian.

Sebagai informasi maggot bisa diolah menjadi beberapa produk, seperti dikeringkan atau di Oven, dijadikan bubur bahkan dari informasi yang ada mengutip dari jatengprov.go.id, Maggot juga naik kelas saat diolah menjadi untuk minyak dan harganya cukup tinggi, biasnya diekspor ke Jepang sebagai produk kecantikan. Produk maggot kering juga dijadikan sereal atau makanan oleh negara Belanda, Inggris dan Thailand karena tinggi protein. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES