Peristiwa Daerah

Staf Ahli Kemendes PDTT RI Ajak Seluruh Kades di Pulau Morotai Hidupkan BUMDes

Sabtu, 18 Februari 2023 - 13:20 | 166.79k
Staf Ahli Kemendes PDTT RI, Drs. Samsul Widodo, M.A saat menyampaikan materi. Sabtu pagi, 17 Februari 2023. (Foto: Abdul H Husain/TIMES Indonesia).
Staf Ahli Kemendes PDTT RI, Drs. Samsul Widodo, M.A saat menyampaikan materi. Sabtu pagi, 17 Februari 2023. (Foto: Abdul H Husain/TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MOROTAI – Seluruh kepala desa di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara mengikuti Bimbingan Teknis dan Kunjungan Lapangan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Penguatan Tata Kelola Kelembagaan Desa.

Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh lembaga yang bernaung di bawah Kemendes PDTT RI, yakni Indonesia Devolepmen Governance (IDG), yang berlangsung di Hotel Ibis Styles Jakarta, Sabtu, 17-20 Februari 2023.

Advertisement

Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Kadis PMD) Pemkab Morotai, Ahdad Hi Hasan, bahwa seluruh Kepala Desa mengikuti bimbingan teknis itu sesuai surat permohonan dari Indonesia Devolepmen Guevernance yang di inisiasi oleh Bapak Ahmad Robo.

Selain itu, dasar dari pelaksanaannya adalah Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021 tentang BUMDes serta Permendes PDT dan Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pendaftaran, Pendataan, Peningkatan dan Pengadaan Barang atau Jasa Badan Usaha Milik Desa Bersama.

PDTT-RI-b.jpg

Ahdad mengatakan, hal tersebut menjadi titik tolak baru bagi BUMDes di Indonesia dan lebih khusus di Kabupaten Pulau Morotai untuk menjalankan fungsi penggerak ekonomi di desa. Selain itu, untuk mendorong percepatan implementasi regulasi dan kebijakan.

"Alasan tersebut, Indonesia Devolepmen Governance sebagai lembaga dibawah naungan Kemendes RI melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas dan Penguatan Kelembagaan BPD. Pemkab Morotai melalui DPMD memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan kapasitas pemerintah desa," ujarnya.

Sebelum Staf Ahli Kemendes PDTT RI menyampaikan materi, terlebih dahulu Kadis PMD menyampaikan kondisi BUMDes di Pulau Morotai yang sebelumnya terpuruk.

Namun, semenjak tahun 2018 Pemkab Morotai mulai membuat kebijakan dengan membangun pembangunan BUM Desa dan telah dikelola hingga saat ini dengan progres yang luar biasa.

"Melalui program tersebut juga, Pemda menggelorakan Morotai satu harga melalui BUMDes. Selain itu, ada petensi desa berupa objek wisata, perikanan dan lainnya dan rencananya bakal dikelola oleh BUMDes. Dari sini kami berharap perputaran ekonomi di desa semakin lebih baik," harapnya.

Foto 2: Kepala Desa se Kabupaten Pulau Morotai saat mengikuti Bimtek di Hotel Ibis Styles Jakarta. Sabtu, 17 Februari 2023. (Foto: Abdul H Husain/TIMES Indonesia).

Sementara Staf Ahli Kemendes PDTT RI, Samsul Widodo, mengatakan Pemkab Morotai luar biasa dengan program serba gratis.

Menurutnya dengan program gratis seharusnya rakyatnya sehat dan sejahtera serta tidak ada stunting, bila nasih ada stunting berarti ini ada masalah serius yang harus diselesaikan.

Untuk pemberdayaan BUMDes di Morotai kata Samsul, lebih mudah bila mau diseriusi, hanya selama ini belum dioptimalkan oleh Pemda Morotai dan Pemdes-nya.

Padahal, Morotai juga sebagai penghasil kelapa, terbukti dari 88 Desa seluruhnya ada kelapa, tapi hanya 5 Desa yang buat arang batok kelapa.

"Kesempatan dan peluang menghidupkan ekonomi desa melalui BUMDes terbuka lebar, hanya mau gak melakukannya. Karena, Morotai sudah punya konektivitas dengan Surabaya, yakni Tol Laut dan Surabaya itu arang batok kelapa sebanyak apapun dibeli, kenapa ini tidak dimanfaatkan," ujarnya.

"Yang terjadi selama ini uang dari Morotai diambil oleh Surabaya, karena orang Morotai belanja sembako di Surabaya. Tapi orang Morotai tidak pernah ambil uang dari Surabaya masukkan di Morotai padahal peluang itu terbuka lebar, salah satunya arang batok kelapa atau kopra putih," tegas Staf Ahli Kemendes PDTT RI.

Untuk pengembangan ekonomi lokal melalui BUMDes, kata Samsul, perlu dievaluasi, karena Pemkab Morotai buat program satu harga tapi barangnya semua di toko-toko kelontong berasal dari Surabaya.

"Terus di mana produk BUMDes? Seharusnya produk BUMDes berada di kios-kios atau toko toko kelontong di Morotai," ucapnya.

"Kami tidak perlu takut sama Indomaret dan Alfamart, yang kami takuti barangnya. Karena hasil survei menunjukan orang Indonesia, Vietnam dan India lebih suka belanja di kios-kios atau toko toko kelontong bukan di Indomaret atau Alfamart," imbuhnya.

"Ayo kelola potensi desa karena peluang pasarnya banyak, tinggal mau gak datangkan ahlinya tuk ajarin cara buat produk unggulan dari potensi desa dan dijual ke Surabaya dan kota lainnya," tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES