Ibunda Musisi Legendaris Ian Antono Tutup Usia: Beliau Pahlawan Saya

TIMESINDONESIA, MALANG – Keluarga musisi legendaris Indonesia, Ian Antono berduka. Linda Siti Marijam, Ibunda gitaris Band God Bless tersebut berpulang pada usia 101 tahun pada Minggu (5/3/2023) pukul 02.30 WIB di Malang.
Ian Antono didampingi istrinya Titik Saelan bersama keluarga besarnya tampak menerima ucapan bela sungkawa dan doa dari para pelayat di Rumah Persemayaman Jenasah Yayasan Gotong Royong Kota Malang.
Advertisement
Sejumlah sahabat dan kawan lama Ian Antono tampak hadir.
Di antaranya Waketum Pengurus Pusat GM FKPPI Ir Agoes Soerjanto M.T. Juga tokoh sekaligus sahabatnya Edmond, dan sejumlah teman musisi. Tampak juga Direksi TIMES Indonesia.
Gitaris God Bless Ian Antono (kiri) di rumah persemayaman Gotong Royong tempat jenazah ibunya disemayamkan. Hadir Waketum GM FKPPI Ir. R Agoes Soerjanto dan Direksi TIMES Indonesia Naning Yusuf. (Foto: Maghrubio Javanoti/TIMES Indonesia)
Terlihat beberapa karangan bunga papan terpajang di halaman Yayasan Gotong Royong.
Ian Antono mengakui sangat kehilangan sosok yang melahirkan, merawat, membesarkan, dan mendukung karirnya di panggung musik. Ia mengungkapkan,
sejak 10 hari sebelum meninggal dunia, Ibunya menolak untuk dirawat di rumah sakit.
"Mama tak pernah merasa sakit. Mama tak mau merepotkan anak- anak dan keluarganya," ungkapnya.
Namun kesehatannya terlihat menurun. Hingga ibu dari lima anak tersebut menghembuskan nafas terakhir pada hari Minggu pukul 02.30 dini hari.
Menurut Ian Antono sang Ibunda selalu melakukan aktivitas fisik yang membuatnya harus selalu bergerak walau usianya menginjak 101 tahun.
"Mama pahlawan saya. My Hero," tandas Ian Antono menjelang keberangkatannya konser bersama Depurple di Solo pada 8 Maret 2023 .
Ian Antono bercerita, Ibunyalah yang sejak awal mendukung karirnya bermusik. Meski Sang Ayah tidak mendukungnya. Saat dirinya akan merantau ke Jakarta untuk merintis karir, Ian Antono berpamitan kepada sang Ibu meminta doa restu.
Linda Siti Marijam, ibu dari musisi asal Malang, Ian Antono. Linda Siti Marijam meninggal dalam usia 101 tahun, Minggu (5/3/2023). (Foto: dok Keluarga Ian Antono)
"Berangkatlah. Lakukan apa yang kamu sukai. Tetaplah rendah hati," ujar Ian Antono mengenang ibunya.
Berkat doa restu Ibu, Ian Antono sukses berkarir sebagai musisi papan atas di negeri ini.
Ian dan istrinya tak pernah lupa pesan sang Ibu.
"Siapapun kamu, tetaplah jadi seseorang yang rendah hati dan tidak sombong," kata Ian Antono didampingi istri. Nasihat tersebut selalu Ian Antono tanamkan hingga sekarang.
Ibunya tak pernah merasa dan memperlakukan Ian Antono sebagai musisi besar dan terkenal. Sang Ibu tetap menempatkan Ian Antono sebagai orang biasa. Sama seperti anak-anaknya yang lain.
Bahkan Ibunya tidak pernah mau melihat ketika Ian Antono tampak di media massa. Ibunya bahkan sering menyimpan di bawah tepat tidur ketika gambar Ian Antono tampak di media massa.
"Itu mungkin cara mama agar anaknya tetap menjadi orang biasa- biasa saja," ujar Ian Antono.
Ian Antono, musisi legendaris Indonesia berduka dengan meninggalnya sang ibu, Linda Siti Marijam. (Foto: Maghrubio Javanoti/TIMES Indonesia)
Ibunya, lanjut Ian Antono, selalu berpesan tentang satu hal yang dia tak akan meninggalkannya.
"Jangan suka persulit orang lain. Teruslah berbuat baik. Kalau tidak bisa bantu material ke orang, bantulah doa terbaik. Ikhlas," kata Ian Antono mengutip pesan sang Ibu.
Karena itu, Ian Antono menyebut Ibunya adalah panutannya. Ibunya selalu memilih hidup dengan sahaja. Bahkan tak pernah memiliki pembantu. Karena Ibunya selalu merawat sendiri anak-anaknya. Juga semua pekerjaan rumah tangga.
"Mama suka menyapu, mengepel sendiri lantai rumah. Bahkan Mama suka mencuci piringnya sendiri. Tak mau dicucikan siapapun," kenang IanAntono yang diiyakan sang Istri, dengan mata berkaca-kaca.
Kesahajaan dan keteladanan Ibunya itu selalu ia ingat. Dan ia tularkan ke anak-anaknya.
Saat ini jenazah Ibunda Ian Antono berada di Yayasan Gotong Royong hingga Selasa (7/3/2023). Selanjutnya akan dikeramasi dan dimakamkan dan abunya dimakamkan di Sentong Lawang.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |