Peristiwa Daerah

Kasus Leptospirosis di Kota Probolinggo Merenggut Korban Jiwa

Selasa, 14 Maret 2023 - 21:44 | 67.93k
Tikus merupakan salah satu hewan yang menularkan penyakit Leptospirosis di Kota Probolinggo, dan telah merenggut korban jiwa. (FOTO: Dok TIMES Indonesia)
Tikus merupakan salah satu hewan yang menularkan penyakit Leptospirosis di Kota Probolinggo, dan telah merenggut korban jiwa. (FOTO: Dok TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Kasus Leptospirosis kembali mengancam Kota Probolinggo. Ini karena dari tujuh kasus yang terjadi sejak Januari 2023, dua di antaranya berujung kematian. Warga pun diminta mewaspadai penyakit tikus ini.

Kasus Leptospirosis tersebut dibenarkan oleh kepala Dinas Kesehatan dan P2KB setempat, dr. Nurul Hasanah Hidayati. Ia menyebut ada 7 kasus yang terjadi di Kota Probolinggo. “Dua meninggal dunia,” katanya.

Perempuan yang karib disapa dokter Nurul ini menuturkan, untuk tujuh kasus tersebut tersebar di 4 dari total 5 kecamatan di Kota Probolinggo.

Rinciannya, 1 orang warga Kecamatan Mayangan, 1 orang warga Kecamatan Wonoasih, 3 warga Kecamatan Kedopok, dan 2 warga Kanigaran. Dari data tersebut, masing-masing 1 orang dari Kecamatan Wonoasih dan Kanigaran meninggal.

Dua orang tersebut meninggal pada awal dan minggu kedua Maret. “Usianya 33 tahun dan 58 tahun,” ujarnya.

Dokter Nurul mengatakan, penyebaran penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri tersebut bisa menyebar melalui kencing tikus, dan biasanya terdapat pada genangan air. "Penyakit ini akan menular ke manusia melalui luka (tubuh),” katanya.

Untuk gejala akibat penyakit ini mulai dari demam, badan terasa sakit, hingga yang terparah dapat menyerang ginjal dan lever. Jika tidak ditangani secara tepat, maka dapat menyebabkan kematian.

Karena itu, bagi warga yang beraktifitas di lingkungan yang rentang adanya pencemaran kencing tikus untuk menggunakan pelindung, mulai sepatu bot, hingga sarung tangan.

Sementara, Pemerintah Kota Probolinggo sendiri telah mengeluarkan SE terkait kewaspadaan penyakit yang ditularkan melalui tikus ini. Pemkot juga telah memperkuat survillance di daerah sekitar pasien yang terpapar. “Puskesmas telah menyiapkan Rapid Diagnotic Test (RDT) untuk mendeteksi penyakit (Leptospirosis) ini,” katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES