Peristiwa Daerah

Papan Perahu Terlepas, KLM Tunas Bunga Bahari Tenggelam Saat Menuju Waingapu

Kamis, 16 Maret 2023 - 10:59 | 21.19k
KLM Tunas Bunga Bahari saat tenggelam di Pelabuhan Waingapu, Kabupaten Sumba Timur NTT. (FOTO: Habibudin/TIMES Indonesia)
KLM Tunas Bunga Bahari saat tenggelam di Pelabuhan Waingapu, Kabupaten Sumba Timur NTT. (FOTO: Habibudin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, WAINGAPU – Kapal Layar Motor (KLM) Tunas Bunga Bahari asal Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tenggelam tepatnya di pelabuhan Waingapu, Kabupaten Sumba Timur NTT disebabkan papan perahu terlepas.

Nakhoda KLM Tunas Bunga Bahari M. Abbas saat dikonfirmasi Kamis (16/3/2023) menjelaskan, tenggelamnya KLM Tunas Bunga Bahari tepatnya pukul 01.00 WIT malam, sekitar beberapa mil hendak akan memasuki pelabuhan Waingapu.

Advertisement

Sebelum tenggelam, terdengar bunyi besar di bagian lambung perahu sebelah kiri yang disebabkan papan terlepas.

“Jadi kami berangkat dari Bima itu Rabu 15 Maret 2023 pukul 11.00 malam. Ketika hendak akan masuk Waingapu pada Kamis 16 Maret 2023 pukul 01.00 malam terjadi bunyi besar di lambung kiri perahu yang disebabkan terlepasnya papan yang diduga terbentur kayu, setelah ABK turun kebawah untuk melihat ternyata air sudah penuh dalam waktu 10 menit tidak dapat diselamatkan lagi hingga akhirnya tenggelam,” ungkapnya.

Abbas mengaku, kapal yang dinakhodainya baru berusia 7 tahun dengan berat 100 lebih ton. Saat ini mengangkut beras dan dedak sekitar 100 ton dan buah-buahan milik seorang pengusaha di Waingapu juga barang lainnya. Nakhoda dan ABK KLM Tunas Bunga Bahari semuanya selamat. Sementara muatan kapal tak bisa diselamatkan karena barang tersebut sudah tercampur dengan air laut.

Tenggelamnya KLM Tunas Bunga Bahari juga menurut Nakhoda Abbas, tepatnya terjadi saat lampu merah atau 50 menit akan bersandar di pelabuhan Waingapu.

“Air sudah penuh sudah tidak ada jalan untuk memompa air keluar karena semua mesin mati cuma mesin induk yang hidup karena saringan udaranya tinggi jadi masih hidup,” tuturnya.

Nakhoda Abbas belum dapat mengungkapkan berapa kerugian atas peristiwa itu. Pihaknya masih fokus dengan musibah tenggelam kapal yang dialaminya. Namun diperkirakan kerugian yang diderita mencapai puluhan juta. “Kita belum tahu berapa kerugian yang kita alami saat ini karena masih fokus dengan musibah ini dan saat ini kami masih melaporkan peristiwa ini ke pihak terkait,” ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES