Peristiwa Daerah

Menkop UKM Sebut Ponpes Sunan Drajat Lamongan Role Model Pengembangan Ekonomi

Kamis, 16 Maret 2023 - 21:54 | 108.59k
Menkop UKM, Teten Masduki (kemeja putih), bersama Pengasuh Ponpes Sunan Drajat, KH. Abdul Ghofur, meresmikan Restoran Sunan Drajat, di Kecamatan Paciran, Lamongan, Kamis (16/3/2023). (FOTO: MFA Rohmatillah/ TIMES Indonesia)
Menkop UKM, Teten Masduki (kemeja putih), bersama Pengasuh Ponpes Sunan Drajat, KH. Abdul Ghofur, meresmikan Restoran Sunan Drajat, di Kecamatan Paciran, Lamongan, Kamis (16/3/2023). (FOTO: MFA Rohmatillah/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Drajat, Lamongan,  kini punya unit usaha baru berupa sebuah restoran, yang baru saja diresmikan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) RI, Teten Masduki, Kamis (16/3/2023).

Teten menyebut, dengan semakin banyaknya unit usaha yang dimiliki, Ponpes Sunan Drajat layak menjadi role model untuk pengembangan ekonomi masyarakat, khususnya bagi pondok pesantren.

"Saya senang bisa hadir di sini, setelah memiliki Toserba, kini punya restoran. Saya pikir Ponpes Sunan Drajat bisa menjadi role model untuk pengembangan ekonomi masyarakat," kata Teten.

Menurut Teten, Ponpes Sunan Drajat telah mampu mengembangkan beragam usaha yang dimiliki, hingga mampu menjadi ponpes yang mandiri, bahkan bisa menyerap tenaga kerja.

Teten berharap, Ponpes Sunan Drajat bisa mencetak para santri menjadi wirausahawan. Karena untuk menjadi sebuah negara maju, minimal harus punya 40 persen enterpreneur dari total jumlah warga negaranya.

"Yang paling penting menyiapkan enterpreneur. Karena untuk menjadi negara maju, minimal harus punya 40 persen enterpreneur. Untuk mencetak pengusaha memang tidak mudah. Nah Pondok ini bisa menjadi inkubator, menyiapkan santri menjadi saudagar yang tangguh," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Direktur Utama Perekonomian Ponpes Sunan Drajat, Anas Al-Hifni, mengungkapkan Restoran Sunan Drajat mengusung konsep semi tradisional dan semi modern.

Anas menjelaskan, menu yang tersedia di Restoran Sunan Drajat cukup beragam, mulai dari soto Lamongan nasi goreng, seafood, hingga masakan jepang.

"Kita sengaja (sediakan makanan Jepang) karena anak-anak muda suka makanan yang ala-ala Jepang," kata Anas.

Meski menu yang tersedia cukup beragam, namun Anas menegaskan bahwa harga setiap menu di Restoran Sunan Drajat cukup terjangkau.

Menariknya, restoran milik pondok pesantren yang berada di bawah asuhan Kiai Ghofur tersebut, menggunakan sistem pembayaran non tunai atau menggunakan uang digital.

"Transaksi kita kemas sistem kartu, pakai e-wallet seperti kalau main di timezone. Harga makanan di sini juga murah, nasi goreng Rp 10 ribu, itu udah nasi goreng ati ampela maupun nasi goreng teri. Cocok untuk lidah pantura. Enak tapi murah," ujarnya.

Selain restoran, unit-unit usaha yang dimiliki Ponpes Sunan Drajat antara lain Toserba, pengolahan garam beryodium, perusahaan air minum kemasan, laundry dan masih banyak lagi.

Sementara itu, Wakil Bupati Lamongan, Abdul Rouf, mengatakan dengan beragam unit usaha yang dijalankan, maka Ponpes Sunan Drajat tidak hanya membekali para santrinya dengan ilmu agama, tapi juga membekali ilmu berwirausaha.

Abdul Rouf pun berharap dengan berbagai unit usaha yang dimiliki, Ponpes Sunan Drajat mampu menggerakkan ekonomi masyarakat Lamongan, khususnya masyarakat sekitar Ponpes Sunan Drajat.

"Ponpes Sunan Drajat tidak hanya mengembangkan siar Islam, tapu juga mengembangkan prekonomian. Banyak unit usaha yang dimiliki, mulai dari perdagangan, produksi dan material. Dan kini punya restoran. Terima kasih atas segala upayanya, yang tentu ini jadi suatu dukungan pengungkit perekonomian Lamongan," ucap Abdul Rouf, yang juga hadir dalam peresmian Restoran Sunan Drajat, bersama Menkop UKM, Teten Masduki. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES