Peristiwa Daerah

Sepuluh Ogoh-ogoh Diarak dalam Acara Tawur Kesanga di Balai Kota Malang

Selasa, 21 Maret 2023 - 15:57 | 105.21k
Salah satu Ogoh-ogoh yang diarak dari Depan Balai Kota Malang, Selasa (21/3/2023). (foto: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Salah satu Ogoh-ogoh yang diarak dari Depan Balai Kota Malang, Selasa (21/3/2023). (foto: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Sebanyak 10 ogoh-ogoh ramaikan Balai Kota Malang saat perayaan Tawur Kesanga pada Selasa siang, (21/3/2023).

Kesepuluh ogoh-ogoh tersebut dibuat oleh umat Hindu yang berasal dari berbagai penjuru Kota Malang. Ogoh-ogoh tersebut diarak dari Balai Kota Malang menuju Jalan Suropati, Jalan Patimura, Jalan Trunojoyo, Jalan Gajah Mada, dan kembali lagi di Balai Kota Malang. 

Advertisement

Kirab ogoh-ogoh yang sempat terhenti pada tahun-tahun sebelumnya akibat pandemi Covid-19 ini, akhirnya dapat kembali terlaksana. Acara yang dilhelat sejak pagi tadi ini diikuti oleh ribuan umat Hindu yang berada di Kota Malang dan umat beragama lainnya yang ingin menyaksikan kemeriahan pawai ogoh-ogoh tersebut. 

“Sekarang begitu kita hari ini, penyakit sudah menurun dan kita kembali bersama-sama umat Hindu juga umat yang lain mari kita saling menjaga,” ujar dr. Putu Moda Arsana selaku ketua PHDI (Persatuan Hindu Dharma Indonesia) Kota Malang

Ogoh-ogoh-3.jpgProsesi Pembakaran Salah Satu Ogoh-ogoh Di Depan Gedung DPRD Kota Malang, Selasa (21/3/2023), (foto: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)

Ogoh-ogoh yang diwujudkan dengan berbagai macam bentuk ini merupakan perwujudan dari Bhuta Kala. Sosok Bhuta Kala adalah bentuk dari sifat-sifat buruk atau juga dapat menjadi sebutan pada sosok makhluk jahat dengan wujud wajah yang menyeramkan

Dengan diiringi alunan musik gamelan, pemberangkatan ogoh-ogoh pertama yang berwujud Dewa Kematian umat Hindu ini diberangkatkan secara langsung oleh Wali Kota Malang pada pukul 13.00 di depan Balai Kota Malang. 

Setelah dilaksanakan kirab, salah satu ogoh-ogoh dibakar di depan gedung DPRD Kota Malang sebagai simbol menetralkan sifat jahat dan pengaruh buruk dari Bhuta Kala.

Sebagai informasi tambahan selain pawai ogoh-ogoh, ada sejumlah rangkaian upacara umat Hindu dalam menuju Hari Raya Nyep. Diawali dengan upacara Melasti, yakni prosesi mensucikan alat-alat upacara, kemudian Tawur Agung Kesanga yang dilaksanakan pada hari ini, lalu besok adalah pelaksanaan Hari Raya Nyepi, dan ditutup dengan Ngembak Geni yang akan dilaksanakan pada hari Kamis, (23/3/2023) di Candi Badut Malang (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES