Peristiwa Daerah

Polemik Museum The Mummy, Wali Kota Banjar Minta Maaf

Selasa, 28 Maret 2023 - 18:30 | 93.96k
Wali Kota Banjar meminta maaf atas terlambatnya sosialisasi terkait pembangunan Museum The Mummy dalam revitalisasi BWP. (Foto: Susi/TIMES Indonesia)
Wali Kota Banjar meminta maaf atas terlambatnya sosialisasi terkait pembangunan Museum The Mummy dalam revitalisasi BWP. (Foto: Susi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJAR – Polemik pembangunan Museum The Mummy di Banjar Waterpark akhirnya menemui titik terang. Wali Kota Banjar, Dr Hj Ade Uu Sukaesih, M.Si meminta maaf dan mengakui kesalahannya karena tidak mensosialisasikan rencana pembangunan Museum The Mummy.

"Saya minta maaf, saya akui saya memang salah karena tidak mensosialisasikan terlebih dahulu akibat lupa setelah pulang umroh," jelasnya seusai menghadiri rapat koordinasi terkait kesepakatan pembangunan Museum The Mummy di ruang rapat Gunung Sangkur Setda Kota Banjar, Selasa (28/3/2023).

Menurutnya, keberadaan Museum The Mummy merupakan penyelamatan asset ditengah revitalisasi Banjar Waterpark yang sudah lama terbengkalai.

"Selain itu, pengembangan wisata dengan menjadikan Museum tersebut sebagai wahana wisata edukasi religi yang nantinya diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dan UMKM di Kota Banjar," paparnya.

Ade Uu Sukaesih berharap dengan revitalisasi BWP yang kini dilengkapi Museum The Mummy dapat meningkatkan angka PAD sesuai dengan  perjanjian 70-30 antara pengelola dan Pemerintah Daerah.

Adapun rencana pembangunan Museum The  Mummy, lanjut Wali Kota, berdasarkan keputusan rakor akan dilanjutkan. Pun dengan pemasangan replika Sping dan Firaun yang akan dipajangkan didepan Museum.

"Museum The Mummy ini ada di Bekasi dan Sumedang ya dan ini untuk mengedukasi bukan untuk disembah ya. Nantinya dengan keberadaan Museum tersebut diharapkan dapat menjadi magnet bagi pendatang untuk berwisata ke Kota Banjar dan mendongkrak perekonomian masyarakat," jabarnya.

Senada, Kepala Disdikbud Kota Banjar, H Kaswad mendukung pengembangan Museum The Mummy dan berencana untuk membuat program agar sekolah yang ada di Kota Banjar dapat melakukan wisata edukasi ke Museum The Mummy.

"Saya kira ini bagus ya untuk edukasi ke pelajar dan masyarakat umum dimana the Mummy ini menampilkan sebuah kebenaran tentang Al Quran dan sejarah Firaun dimana dalam surat Al Yunus ayat 92 diterangkan bahwa Alloh mengawetkan jasad Firaun untuk dijadikan sebagai pembelajaran orang-orang dikemudian hari," terangnya.

Daskim, direktur PT Maju Jaya sebagai pengelola Museum The Mummy menyampaikan bahwa pihaknya sangat berterimakasih dengan adanya pertemuan tersebut.

"Alhamdulillah, pertemuan ini menghasilkan dukungan terhadap wisata edukasi museum The Mummy," ujarnya.

Daskim berujar bahwa museum ini bertujuan untuk memberikan wisata edukasi dengan menampilkan 16 item replika yang akan dipamerkan selain penayangan sejarah terkait Mummy dalam studio didalam ruangan museum.

"Jadi nanti akan kita siapkan studio dengan kapasitas 50 orang untuk menayangkan sejarah Mummy yang kemudian dilanjutkan dengan pengenalan replika," jelasnya.

Adapun 16 replika tersebut terdiri dari maneqin, keranjang bayi Nabi Musa,  patung Horus, patung Sekmet, tongkat Nabi Musa, tongkar Firaun, talu penyihir, patung Dewa Amun, patung Nefertiti, Loh Loh Taurat, ular, anubis duduk, mummy Firaun, patung anak sapi dan Sarkafagus.

"Jadi akan kami bagi jadi 3 ruangan untuk ruang pameran replika, studio dan ruang lainnya," rincinya.

Lebih lanjut, kata Daskim, rencananya pembangunan The Mummy selesai sebelum lebaran dan menargetkan pengunjung sebanyak-banyaknya untuk datang.

"Kita manfaatkan Kota Banjar secara geografis dimana berbatasan dengan Jawa Tengah dan dapat menarik pengunjung dari daerah lainnya," harapnya terkait pembangunan museum The Mummy di Kota Banjar. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES