Kisah Kelambu Putih di Mimbar Kuno Masjid Tegalsari Ponorogo Peninggalan Kiai Kasan Besari

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Masjiid Tegalsari di Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo menyimpan berbagai benda kuno bersejarah salah satunya berupa mimbar kuno.
Mimbar untuk khatib berkhutbah itu terbuat dari kayu dan dihiasi ukiran sederhana. Mimbar tersebut ditutup kelambu warna putih hingga kini, dan mimbar itu masih difungsikan.
Advertisement
Mimbar itu diyakini peninggalan Kanjeng Bagus Kasan Besari, salah satu cucu Kiai Muhammad Besari, pendiri Pondok Pesantren Gebang Tinatar Tegalsari pada tahun 1680 M.
Menurut penasihat masjid sekaligus keturunan kedelapan Tegalsari, Kunto Pramono (64) mengatakan, masjid Tegalsari yang ada sekarang ini didirikan oleh Kanjeng Bagus Kasan Besari.
"Beliau adalah cucu dari Kiai Ageng Muhammad Besari, yang babad Tegalsari ini," ucapnya kepada TIMES Indonesia, Jumat (7/4/2023).
Dari cerita yang disampaikan Kunto Pramono, mimbar masjid itu sudah turun temurun. Ketika ditanya kenapa harus ditutup dengan kelambu putih.
"Menurut para leluhur kami, mimbar yang digunakan khutbah ditutup kelambu putih agar jemaah tidak melihat siapa yang berkhutbah, tapi jemaah harus memahami apa isi khutbah itu," kata Kunto Pramono.
Selain Mimbar kuno, masjid Tegalsari juga punya kubah dari tanah liat yang masih terjaga keasliannya. "Ya sampai sekarang masih asli kubah tersebut. Konon kubah tersebut pernah ditembaki Belanda pada jaman penjajahan dulu, namun tidak pecah," jelas Kunto Purnomo.
Lain halnya dengan yang dikatakan Imam, salah satu jemaah asal Pacitan yang setiap hari Kamis hingga Jumat selalu berada di Masjid Tegalsari, "Saya kalau itikaf selalu di samping kanan atau kiri mimbar itu. Ya selalu ada sesuatu yang mengejutkan saya," ujarnya.
Ia pun mengaku merasa tenang saja jika beri'tikaf di samping mimbar Kuno itu. "Ya membuat hati tenang saja," ulasnya.
Ketika ditanya pernah ada sesuatu yang aneh, ia mengaku pernah tetapi tidak mau menjelaskan secara rinci.
Kini Masjid Tegalsari dan komplek makam Kiai Ageng Muhammad Besari di Tegalsari Kabupaten Ponorogo banyak dikunjungi peziarah. Tidak hanya dari Ponorogo saja namun juga berasal dari luar kota. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Rizal Dani |