Toko Baju di Pasar Tradisional Sepi Pembeli, Pedagang: Kalah dengan Toko Online

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Efek onlineshop atau marketplace yang menjamur di Indonesia membawa efek bagi pedangan baju di pasar tradisional Citra Niaga Jombang. Pedagang mengeluhkan penjualan yang sepi dan menurunnya omzet jelang Lebaran 2023.
Muhammad Mansur, salah satu penjual busana muslim mengaku omzetnya menurun drastis hingga 50 persen pada musim Ramadan kali ini. Ia menuding keberadaan onlineshop yang membuat penurunan pembeli.
Advertisement
Menurutnya, dulu momentum menjelang lebaran merupakan berkah baginya. Namun, sekarang hal itu sudah tidak lagi ia dapatkan setelah muncul berbagai platform jual beli online.
"Dulu kalau menjelang lebaran gini rame. Tapi sekarang tidak, semenjak bisa beli lewat online. Sekarang sepi omset turun 50 persen," kata Mansur kepada TIMES Indonesia, Rabu (12/4/2023).
Dirinya juga menyadari, bahwa belanja online memang lebih enak dan lebih mudah. Tanpa harus kemana-mana orang bisa belanja sesukanya.
"Bahkan orang sakit saja, bisa belanja apa yang mereka mau. Tinggal pencet Hp barang sudah datang sampai rumah," jelasnya.
Pria yang sudah puluhan tahun menggantungkan nasibnya dengan berjualan di pasar tradisional itu, hanya mampu pasrah dan terus berikhtiar agar jualanya selalu diminati oleh masyarakat.
Namun, jika dibandingkan dengan era sebelum munculnya belanja online. Keuntungan memang jauh lebih besar. "Dulu barang setiap harinya bisa keluar hingga 50 biji, sekarang untuk mencapai 25 saja sudah bersyukur," papar pria yang tinggal di Kelurahan Kepatihan itu.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ifa Nur Farida. Ia menyadari orang yang belanja ke pasar sudah mulai menurun. Apalagi untuk belanja pakaian.
"Iya, sekarang pasar tidak seramai dulu. Apalagi orang yang belanja pakaian. Paling ramainya pasar itu, orang belanja kebutuhan dapur saja," paparnya.
Wanita yang tinggal di Griya Indah Jombang juga mengaku jika efek dari toko online sangat mempengaruhi penjualan di pasar tradisional terutama pada tokonya.
Untuk itu, dirinya juga menyiasati dengan mengikuti perkembangan zaman dengan berjualan di toko online. Menurutnya, sebagai penjual jika tidak mengikuti perkembangan dunia digital pasti akan ketinggalan.
"Efeknya sangat besar sekali. Mau gimana lagi, memang sudah zamannya. Mau tidak mau harus mengikuti perkembangan teknologi. Untuk itu, saya juga membuka toko online diberbagai marketplace," terangnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |