Peristiwa Daerah

Banyak Alat Pemadam Api Ringan di Pasar Bondowoso Tak Berfungsi

Jumat, 28 April 2023 - 10:08 | 41.52k
Kebakaran terjadi di salah satu kios yang ada di pasar induk Bondowoso (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)
Kebakaran terjadi di salah satu kios yang ada di pasar induk Bondowoso (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Kebakaran kerap kali terjadi di pasar Bondowoso. Kebakaran terbesar terjadi di pasar induk pada 2014 lalu. Sehingga pasar tersebut dibangun ulang. Belakangan juga kerap terjadi kebakaran di beberapa kios yang ada di sekitar pasar induk Bondowoso.

Misalnya kebakaran yang menghanguskan sebuah kios pada Januari 2022 lalu. Bahkan api sempat menjalar ke pos polisi.

Advertisement

Salah satu cara untuk mencegah kebakaran hebat, pemerintah menyediakan alat pemadam api ringan (Apar) di sejumlah titik jika suatu waktu ada percikan api.

Namun sayangnya, di pasar induk Bondowoso banyak Apar yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Kasatpol PP Bondowoso, Slamet Yantoko mengatakan, apar yang ada di beberapa pasar banyak yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Petugas Damkar Satpol PP Bondowoso menemukan cairan apar habis. Akibatnya alat tersebut tidak bisa digunakan. 

Di satu sisi kata dia, saat ini belum ada anggaran untuk pengisian cairan apar tersebut.

"Apar-apar yang baru, kemarin sudah kami minta untuk bisa segera ditaruh di tempat yang mudah dijangkau,” jelas dia. 

Di juga mengatakan, seharusnya apar tersedia di lokasi yang dilalui masyarakat. Misalnya koridor pasar dan sebagainya.

Menurutnya, apar yang harus disediakan di masing-masing pasar berbeda. Tergantung besar bangunan dan banyaknya lorong.

Dia juga tidak memungkiri, saat ini belum semua pasar memadai dalam pengadaan alat tersebut. “Menjadi tugas masing-masing perangkat daerah,” kata dia.

Saat ini anggaran yang tersedia hanya untuk mengisi apar yang sudah kadaluarsa dan apar yang sudah tidak bisa digunakan lagi.

Menurutnya, pengisian cairan apar, menjadi tugas dari bidang Pemadam Kebakaran. “Kalau memungkinkan anggarannya, akan bertahap kami coba,” imbuh dia.

Adapun dimaksud kadaluarsa apabila cairan tidak digunakan. Yakni sudah tidak ada ga, hanya menjadi debu saja. 

Jika demikian, maka alat tersebut harus segera diperbaiki. Agar kembali bisa digunakan sebagaimana mestinya. “Apar yang normal, itu setiap tahun harus kami cek memang,” paparnya.

Dia juga mengungkapkan, apar juga bisa rusak jika peletakannya salah. Sehingga berpengaruh terhadap semprotan yang akan dikeluarkan.

Salah satunya karena kelembaban yang tidak sesuai. Apar harus diletakkan di tembok, bukan diletakkan di tanah. “Bisa menjadi penyebab apar tidak berfungsi,” kata dia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES