Pokdarwis Gotong-Royong Selamatkan Kampung Tematik Kota Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Kampung Tematik di Kota Malang memang selama ini pasang surut. Dari 23 Kampung Tematik yang ada, setidaknya ada 7 Kampung Tematik yang dinilai mati suri atau tak lagi beroperasi.
Ketua Pokdarwis Kampung Tematik Kota Malang, Isa Wahyudi mengatakan, secara rinci dari 23 kampung tematik yang ada, 5 diantaranya maju, 5 lainnya berkembang, 5 selanjutnya tengah bangkit dan 7 lainnya mengalami mati suri.
Advertisement
"Untuk yang mati suri itu ada sejumlah persoalan. Pertama, karena konflik internal, kemudian mereka belum paham soal kewisataan dan selanjutnya karena pembinaan dari dinas memang belum intens atau belum maksimal. Kemudian, sarana prasarana mereka ada yang rusak dan tidak ada perbaikan, karena tidak ada anggaran," ujar pria yang akrab disapa Ki Demang, Senin (1/5/2023)
Dari catatan Ki Demang, 7 kampung tematik yang mati suri diantaranya, Kampung Rolak Indahku, Kampung Lampion, Kampung Karangbesuki, Kampung Kuburan Londo, Kampung Bambu Mewek, Kampung Putih dan Kampung Topeng.
"Tapi untuk yang kampung putih dan bambu mewek itu kini mulai mencoba bangkit ya," ungkapnya.
Dengan melihat kondisi tersebut, mau tidak mau pihak Pokdarwis Kampung Tematik harus turun gunung membantu sejumlah kampung tematik yang masih mampu diselamatkan.
Ki Demang menyebut, pihaknya melakukan support dengan cara mengadakan gerakan donasi kampung tematik.
Nanti, hasil dari gerakan donasi tersebut, akan disalurkan dalam bentuk nyata kepada sejumlah kampung tematik yang mati suri tersebut.
"Jadi nanti kita donasikan lampion untuk kampung lampion, kita donasikan gerabah dengan cara membeli gerabah di kampung gerabah dan kemudian mendonasikan di kampung topeng dengan cara menghias kembali topeng. Itu akan kita lakukan," jelasnya.
Selain itu, pihak Pokdarwis Kampung Tematik Kota Malang juga bakal bekerjasama dengan LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) untuk melakukan sertifikasi para pelaku wisata di masing-masing kampung tematik.
"Kita fasilitas seluruh kampung untuk sertifikasi semua pengelola agar dapat sertifikat tour manajemen. Kami kerjasama dengan LSP dan sudah izin ke Pemkot Malang," tuturnya.
Lalu, pihaknya juga akan menyiapkan 100 peserta untuk dijadikan tour guide di 23 kampung tematik.
"Jadi ini terus kita lakukan. Mereka yang akan disertifikasi harus meningkatkan kompetensinya," tandasnya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sholihin Nur |