Berharap Respon Jokowi, Pemuda di Ngawi Viralkan Jalan Rusak

TIMESINDONESIA, NGAWI – Sebuah video pemuda asal Desa Pandean, Kecamatan Karanganyar, Ngawi yang curhat mengenai jalan yang rusak parah bak wisata jeglongan sewu viral di media sosial.
Jalan rusak tersebut ada di ruas Raya Pandean-Mantingan. Saat hujan, jalan ini berlumpur bak di sawah.
Advertisement
Kondisi ini diunggah akun Facebook @Maulana Isa di grob Facebook 'PANDEAN COMMUNITY'. Dalam foto yang diunggah pada Kamis (11/5/2023) pukul 16.02 WIB memperlihatkan jalan rusak parah yang berlumpur.
Dalam unggahan tersebut @Maulana Isa menyindir bahwa jalan raya satu-satunya yang menghubungkan Kecamatan Karanganyar dengan Kecamatan Mantingan terlihat mulus.
"Potret jalan Pandean Mantingan alus e pol lur (halus sekali saudara) ????????????," kata Maulana Isa.
Postingan itu ramai hingga banyak yang mengomentari. Salah satu warganet dengan akun @Edy Tjah Shetia menganggap itu sebagai sungai namun ternyata jalan. "Tak kiro kali lur mau jebul e dalan to? (Tak kira tadi sungai saudara ternyata jalan ya?)," kata Edy Tjah Shetia.
Kemudian netizen lain dengan akun @Freda Tobey Marshal Shinoda juga mencurhatkan ke Jokowi selaku Presiden RI bahwa jalannya lebih buruk dari pada jalan di Lampung.
"Lebih indah dari pada jalan Lampung yhaaa.... Ini adalah penampakan destinasi destinasi di dearah Kabupaten Ngawi lo Pak Presiden Joko Widodo indah nggeh pak... ????????," ungkapnya.
Sebelumnya, sempat viral di media sosial seorang warga Ngawi, Jawa Timur mencurahkan isi hatinya lantaran jalan menuju arah kota rusak parah bak wisata jeglongan sewu.
Sambil mengendarai motor, pria yang diketahui bernama Samsul Ma'arif tersebut memvideo jalan yang ia lalui sambil curhat kepada Joko Widodo (Jokowi) Presiden RI mengenai kondisi jalan yang rusak parah.
Lelaki asal Desa Pandean Karanganyar, Kabupaten Ngawi itu menceritakan bahwa jalan tersebut jalan utama dan jalan satu-satunya menuju arah kecamatan Mantingan dan arah ke Kota Ngawi.
Dalam video yang beredar itu, sambil parikan ia menyindir pemerintahan yang abai akan kondisi jalan yang rusak parah tanpa ada tindakan dari pemerintah baik Pemerintah Desa atau Kabupaten.
"Jalan-jalan ning kuto Ngawi, Howo ne panas tuku es degan, Pak Jokowi seng tak hormati, Coba gatekno dalan Pandean," kata Samsul dalam Video yang beredar.
Kepada TIMES Indonesia, Samsul mengaku geram sudah berpuluh tahun jalan yang rusak di daerahnya tak pernah mendapat perhatian dari Pemerintah.
"Gimana tidak kesal sudah puluhan tahun jalan di daerah kami tak pernah diperbaiki. Baik jalan desa maupun jalan Kabupaten. Jalan desa malah lebih parah ada yang belum tersentuh aspal maupun cor," kata Samsul.
Lelaki yang masih Mondok di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah itu, mengaku curhat ke media sosial ke Jokowi lantaran melihat medsos Presiden yang menyarankan untuk menyuarakan jika ada jalan rusak di daerahnya.
"Sudah berusaha mengkritik desa secara langsung namun tidak ada tindakan. Kebetulan kemarin liat medsos pak Presiden disuruh curhat ketika ada jalan rusak di daerahnya," ungkap Samsul.
Menurutnya, jalan di daerahnya sudah sangat parah. Ia menerangkan jika kondisi huja jalan akan becek dan dipenuhi gubangan air. Kalau kemarau debu-debu bertebaran dan sangat mengganggu perjalanan.
"Ini akses utama warga desa kami untuk ke kota, jadi sangat menghambat jika ada keperluan ke kota. Kasian juga anak-anak sekolah sudah jaraknya jauh jalannya jelek pula," terangnya.
Syamsul juga heran, kenapa jalan di tempat tinggalnya tak kunjung dibenahi. Padahal jalan tersebut juga jalan alternatif menuju Provinsi Jawa Tengah.
"Apa begini nasib orang perbatasan Provinsi. Apa karena daerah kami yang plosok? Hingga Infrastuktur tak pernah dilirik oleh Pemerintah," tegasnya.
Syamsul berharap dengan curhatannya di medsos bisa didengarkan oleh Pemerintah Pusat. "Semoga di dengarkan oleh Pak Jokowi. Bahwa tidak hidup kami di perbatasan provinsi sangat jauh dari kata sejahtera. Tolong dengarkan jeritan rakyat kecil mu ini," ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |