Peristiwa Daerah

Di Twitter Ada Narasi Pelecehan Siswi SMAN 1 Tasikmalaya, Begini Kata Kepala Sekolah

Sabtu, 13 Mei 2023 - 09:53 | 240.38k
Kepala Sekolah SMAN 1 Tasikmalaya (berjas hitam) didampingi beberapa wakasek saat konferensi pers di Kampus SMAN 1 Tasikmalaya, Jalan RSU, Empangsari, Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (12/5/2023). (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Kepala Sekolah SMAN 1 Tasikmalaya (berjas hitam) didampingi beberapa wakasek saat konferensi pers di Kampus SMAN 1 Tasikmalaya, Jalan RSU, Empangsari, Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (12/5/2023). (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Narasi yang diunggah akun @schfess pada Rabu (10/5/2023), sempat menjadi viral dan perbincangan di kalangan siswa, guru dan masyarakat Kota Tasikmalaya, pasalnya dalam narasi tersebut menyebut siswi SMAN 1 Tasikmalaya yang tidak melaksanakan shalat, mendapat pelecehan. 

sch! sedikit cerita aja kemarin hari Selasa SMAN 1 Tasikmalaya mengecek siswi nya yang gak sholat ashar. Di cek nya dengan meraba area kemaluannya dan itu sangat tidak menghargai siswinya…” mengutip narasi dalam postingan @schfess. 

Advertisement

Tak hanya narasi itu akun @schfess mengunggah juga narasi tentang pengumpulan HP siswa saat proses razia telepon seluler yang terkesan memaksa mengumpulkan HP tersebut dengan membubuhkan nama dan passwordnya. 

"sch! Baru kmrn bgt kejadian di SMAN 1 Tasikmalaya yg tidak menghargai muridnya yang memegang bagian bawah siswi untuk mengecek haid/tidak karena tidak shalat. Hari ini kejadian lagi hp semua murid dikumpulkan di belakang hp tersebut ditempel nama & password, bilangnya sih sudah izin ke murid padahal memaksa untuk dikumpulkan tanpa ada pemberitahuan, setelah dikembalikan semua privacy & isi hp dibuka, galeri, chrome, history yt dll. sick kan? banyak bgt aturan yg ga make sense setelah kepsek baru ini, " narasi dikutip pada postingan @schfess.

Narasi cuitan tersebut akhirnya menjadi viral di media sosial serta menjadi tren topik di twitter yang telah tayang lebih dari delapan ribu kali dengan retweet sebanyak 52 kali, serta screenshoot postingan tersebut tersebar melaui pesan WhatsApp. 

Kepala SMAN 1 Tasikmalaya Dr. H. Yonandi,  S. SI, MT didampingi Wakasek Bidang Humas Dra. Elis Rusliani, M MPd dan Wakasek Kesiswaan Drs. Akuh, M.Pd di hadapan belasan media membantah narasi di media sosial twitter yang mengungkapkan telah terjadi adanya pelecehan seksual terhadap siswi didiknya. 

"Pada kesempatan ini sampaikan bahwa narasi dalam twitter itu tidak benar, atas kejadian ini pun saya sudah berkoordinasi dengan pihak KCD," ungkap Yonandi dalam konferensi pers di ruang diskusi lantai dua Kampus SMAN I, Jumat (12/5/2023) malam. 

Yonandi menuturkan saat itu, Selasa (9/5/2023) pada waktu shalat Ashar, tidak seperti biasanya banyak sekali siswi yang tidak melaksanakan shalat, sehingga pihaknya menyuruh gurunya untuk menanyakan satu per satu kepada siswanya, alasan tidak melaksanakan shalat Ashar. 

Dari beberapa siswi yang diminta alasan dan keterangan oleh beberapa guru menyatakan siswi tersebut tidak melaksanakan shalat karena sedang ada halangan atau sedang datang bulan (mentruasi). Pihaknya membantah apabila tindakan tersebut merupakan pelecehan terhadap siswinya. 

"Memang tidak seperti biasanya pada saat itu banyak sekali siswi yang tidak melaksanakan shalat karena sedang berhalangan (mentruasi), Jadi tidak ada kejadian pelecehan kepada siswi, para guru hanya menanyai siswi, dan kepada siswi yang tidak berhalangan guru itu langsung menyuruh untuk segera melaksanakan shalat," tandasnya. 

Untuk mencetak siswa menjadi generasi yang memiliki ahlak baik, seperti dengan melaksanakan ibadah shalat lima waktu tepat pada waktunya menurut Yonandi bukanlah hal yang mudah, tetapi memerlukan energi yang lebih ekstra dan perlu dilakukan secara kontinyu sehingga diharapkan akan terbentuk pembiasaan shalat tepat waktu. 

"Memang tidak mudah, kita butuh energi lebih untuk mengingatkan dan membiasakan mereka (siswa) melaksanakan ibadah shalat, sebab sewaktu kita longgarkan masih ada saja siswa siswi yang sembunyi, Kita siapkan guru piket untuk mengingatkan, ini bukan untuk menakut-nakuti, tetapi ini untuk kebaikan, " terangnya. 

Menyoal tentang pencemaran nama baik yang telah mencoreng Kampus SMA Negeri 1 Tasikmalaya oleh akun @schfess pihaknya tidak akan melaporkan, pasalnya dirinya pun tidak mengetahui pemilik atas akun tersebut. 

Namun pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pemilik akun melalui pesan di twitter dan membantah atas narasi yang menyatakan telah ada pelecehan terhadap siswi di SMAN 1 Tasikmalaya, atas komunikasi yang dibangun pemilik akun pun sudah menghapus postingannya. 

"Kita tidak akan melaporkan, kita selesaikan secara kekeluargaan saja, sebab sekarang postingannya juga sudah tidak ada, karena memang pemilik akun sudah menghapusnya, " pungkasnya. 

Sementara itu Eko salah satu orang siswa kelas X, kepada TIMES Indonesia saat ditemui di Kampus SMA Negeri I Tasikmalaya menyesalkan atas munculnya postingan tersebut.

Tradisi untuk mencetak ahlak di kalangan siswa-siswi SMAN 1 Tasikmalaya sudah terbentuk, seperti shalat dhuha, sholawatan dan salat berjamaah.  "Saya sangat menyesalkan, padahal pembentukkan karakter menjadi seorang muslim sudah terbentuk dan menjadi kebiasaan siswa siswi di sekolah ini," sesalnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES