Peristiwa Daerah

Melihat Keseruan Tradisi Karapan Sapi Brujul di Kota Probolinggo

Senin, 22 Mei 2023 - 14:47 | 180.73k
Karapan Sapi Brujul menjadi salah satu warisan budaya tak benda yang dimiliki oleh Kota Probolinggo. (Foto: Ryan H/TIMES Indonesia)
Karapan Sapi Brujul menjadi salah satu warisan budaya tak benda yang dimiliki oleh Kota Probolinggo. (Foto: Ryan H/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGOTradisi kararapan sapi brujul di Kota Probolinggo, Jawa Timur, hingga kini masih menjadi budaya warga setempat. Gelaran karapan sapi brujul masih yang diadakan setiap tahun ini adalah tradisi turun temurun dan masih menjadi hiburan khas bagi warga Probolinggo. 

Para penonton karapan sapi brujul tampak sangat antusias menyaksikan joki sapi brujul, saat mengendalikan sepasang sapi yang biasa digunakan untuk brujul atau membajak sawah saat musim tanam padi tiba. 

Advertisement

Brujul sendiri bermakna alat pembajak tanah. Kini sapi brujul jadi tradisi perhelatan yang selalu dinantikan. Menjadi ikon kebanggaan secara turun temurun oleh masyarakat Kota Probolinggo.

Prayit, salah satu penggemar karapan sapi brujul warga Desa Kareng Kidul Kota Probolinggo, tampak sangat antusias menyaksikan karapan sapi pembajak sawah tersebut. 

“Saya khusus datang dari Kareng Kidul, untuk menyaksikan karapan sapi brujul ini. Seru dan menarik saja. Nggak apa-apa saya kecipratan lumpur. Pokoknya di mana ada kerapan sapi brujul, pasti saya datang,” ungkap Prayit.

Karapan-Sapi-Brujul-b.jpgJoki memacu sapi dalam Karapan Sapi Brujul di area sawah di Jalan Semeru, Kademangan, Kota Probolinggo. (Foto: Ryan H/TIMES Indonesia)

Ia berharap, karapan sapi brujul ini tetap dipertahankan dan secara terus menerus digelar tiap tahunnya. Ini karena menjadi hiburan tersendiri bagi warga setempat. 

Balapan atau karapan sapi brujul begitu unik. Tak seperti kerapan sapi Madura yang menggunakan sapi terlatih. Karapan sapi brujul menggunakan sapi ternak yang biasa digunakan untuk membajak sawah. Sapi pembajak sawah ini terlihat bongsor atau gemuk. Meski begitu, jangan anggap remeh performa mereka saat menerjang lumpur di area sawah. Sepasang sapi brujul ini mampu berlari menerjang tebalnya lumpur sawah.

Tiap tahunnya, atau tepatnya saat masa tanam padi tiba, tradisi karapan sapi brujul selalu menyedot perhatian masyarakat setempat. Seperti halnya perlombaan pada umumnya, setiap penonton punya jawaranya. Sorak-soraknya menambah keseruan gelaran karapan sapi brujul khas Kota Probolinggo

Ketua Panitia Karapan Sapi Brujul, Abdul Wahid mengatakan, karapan sapi brujul saat ini kembali lagi digelar setelah sekian lama vakum karena Covid-19. Karapan sapi brujul ini merupakan gelaran pertama setelah Covid-19, untuk merayakan ulang tahun pertama tim bajing ireng, Salah satu tim sapi brujul. 

Karapan sapi brujul yang digelar pada Minggu (21/05/2023) ini bertempat di area sawah milik warga di Jalan Semeru, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, karapan sapi brujul ini digelar dengan diikuti oleh kurang lebih 40 peserta se-Probolinggo, dan memperebutkan total hadiah belasan juta rupiah

“Karapan sapi brujul ini merupakan ciri khas dari Kota Probolinggo. Di daerah lain tidak ada karapan sapi brujul,” jelas Wahid yang juga ketua Tim Bajing Ireng tersebut. 

Sebagai informasi, tradisi karapan sapi brujul merupakan budaya lokal Kota Probolinggo, yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tanggal 18 Oktober 2019 lalu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES