Peristiwa Daerah

Angkringan Keraton, Hasil Penjualan untuk Membangun Masjid

Minggu, 28 Mei 2023 - 18:39 | 117.52k
Suasana angkringan di lingkungan Masjid Gedhe Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta. (FOTO: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)
Suasana angkringan di lingkungan Masjid Gedhe Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta. (FOTO: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Yogyakarta dapat dikatakan sebagai surganya kuliner. Beraneka ragam kuliner nusantara dipastikan dapat ditemukan di provinsi yang memiliki 4 kabupaten dan 1 kota ini. Namun, kuliner ciri khas Yogyakarta tetap menjadi jujukan para warga dan wisatawan. Seperti, suasana angkringan keraton yang berada di lingkungan masjid ini.

Sekilas memang tidak ada yang berbeda dari usaha kuliner model angkringan pada umumnya. Namun, yang luar biasa dari angkringan ini adalah sebagian hasil penghasilan angkringan keraton ini digunakan untuk keperluan operasional dan pembangunan masjid.

Advertisement

Angkringan yang mulai dibuka pada 4 Februari 2023 ini memiliki sejumlah kelebihan. Diantaranya, letaknya berada persis diselatan petilasan Kraton Ambarketawang. Angkringan ini dikelola oleh empat orang yaitu Nurcahyo Aji selaku pemilik lahan yang rela pekarangannya dipakai usaha tanpa disewa, Heru Fatoni, Witana, dan Arifin Muladi.

Menurut Witana, ide usaha angkringan di lingkungan Masjid Gedhe Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta ini bermula dari diskusi ringan dengan para koleganya. Sebagai Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Masjid Gedhe Ambarketawang (DKM MGA), dirinya memberikan ide sebagian hasil penjualan angkringan keraton dipakai untuk mendukung program pembebasan lahan perluasan Masjid Gedhe, Ambarketawang. Ternyata ide tersebut dapat sambutan positif teman-temanya.

Dengan modal awal Rp20 juta dan niat mulia tadi. Mulailah mereka menjalankan usaha. Menu angkringan ini cukup komplit. Tersedia berbagai macam nasi bungkus khas angkringan. Begitu pula sate dan gorengan sebagai  lauknya.

“Salahsatu menu andalan kami yang banyak dicari adalah nasi bakar dan sego sambel welut," ungkap Witana setengah berpromosi kepada TIMES Indonesia, Minggu (28/5/2023).

Selain itu berbagai minuman baik panas ataupun dingin tersedia ditempat yang menarik ini. Sedangkan jam buka angkringan keraton setiap hari mulai pukul 16.00 WIB s/d 23.00 WIB, kecuali hari Selasa tutup. Karena para pengelola menggelar pengajian di Masjid Gedhe Ambarketawang. Untuk harga makanan/ minumannya juga murah. Mulai dari @ Rp1500 sampai termahal per-item @ Rp10.000.

Para konsumen, sebut Witana, berasal dari berbagai kalangan dan latar belakang. Mereka sebagian besar datang bersama keluarga. Demikian pula kalangan mahasiswa tidak kalah banyak jumlahnya juga. Mereka berasal dari berbagai daerah.

Untuk memberikan kenyamanan dan memenuhi kebutuhan para konsumen, angkringan keraton ini juga menyediakan meeting room Pendopo Kraton, sound system, mushola, toilet, live musik setiap malam. Bahkan kelebihannya para pengunjung juga bisa reequest menu masakan.

Kini ada 12 orang yang terlibat dalam usaha ini. Terutama dalam kaitan melayani para pembeli. Omzetnya juga lumayan. Dari awal membuka usaha dan berjalan 3 bulan saat ini, tersisihkan Rp6 juta yang masuk ke masjid.

"Mekanisnenya dihitung setiap satu kali transaksi (per struk), sebesar Rp1.000 masuk ke masjid," ungkapnya.

Kelebihan lainnya dari angkringan Keraton ini adalah menu makanan yang dijajakan merupakan titipan warga sekitar. Meski begitu tentu melalui proses seleksi juga.

Witana mengaku banyak kisah menyenangkan selama menjalankan usaha ini. Termasuk ketika wakil Bupati Sleman Danang Maharsa dan sejumlah anggota DPRD Sleman mengunjungi tempat ini. Disisi lain, ia juga merasa sedih saat hujan tiba, yang berpengaruh terhadap sepinya jumlah tamu yang mengunjungi tempat ini.

Seorang pengunjung, Ambar mengaku cocok dengan menu masakan angkringan ini. "Rasanya enak,suasananya juga nyaman"  ujarnya disela makan nasi lauk oseng-oseng mercon.

Warga Cokrokusuman, Jetis, Kota Yogyakarta ini mengaku sudah beberapa kali datang ke angkringan ini.

Demikian juga dengan Aji, warga Pajangan Bantul ini mengaku sering makan malam duduk lesehan di tikar sembari menyaksikan live musik.

Witana yang didampingi Nurcahyo Aji berharap angkringan Keraton bisa makin dikenal oleh orang banyak. Sebab, angkringan ini termasuk destinasi wisata.

Ia berharap, wisatawan yang ke Yogyakarta bisa mampir ke Angkringan Keraton. Sehingga omzet penjualan meningkat dan makin banyak rupiah yang masuk masjid. Hal ini mengingat Masjid Gedhe Ambarketawang Gamping Sleman sedang memiliki program pembebasan lahan untuk perluasan masjid bersejarah tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES