Peristiwa Daerah

Kerap Jadi Lokasi Bunuh Diri, Pemkot Malang Bakal Tambah Pengaman di Jembatan Suhat

Senin, 29 Mei 2023 - 13:06 | 83.36k
Garis polisi melintang di Jembatan Suhat Kota Malang usai peristiwa bunuh diri berujung meninggal dunia. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Garis polisi melintang di Jembatan Suhat Kota Malang usai peristiwa bunuh diri berujung meninggal dunia. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Jembatan Soekarno-Hatta (Suhat) Kota Malang ternyata kerap kali menjadi lokasi aksi bunuh diri. Tak hanya peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu berujung tewas, namun beberapa kali juga sudah pernah ada aksi percobaan bunuh diri di lokasi yang sama.

Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kota Malang (Pemkot Malang) melalui Dinas Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang akan mengupayakan ada penambahan pengamanan di  jembatan Suhat tersebut.

Advertisement

Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto mengatakan, pemegang wewenang Jembatan Suhat tersebut adalah Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).

Meski begitu, ia akan mengupayakan usulan kepada Pemprov Jatim untuk penambahan pengamanan di jembatan Suhat Kota Malang.

"Jembatan Suhat itu wewenang Pemrov Jatim. Namun, saran masyarakat soal penambahan pengamanan itu tentu kami tampung dan akan kami teruskan ke provinsi," ujar Dandung, Senin (29/5/2023).

Perlu diketahui, terbaru aksi bunuh diri melompat dari jembatan Suhat hingga ditemukan meninggal dunia di sungai terjadi pada Jumat (26/5/2023) lalu.

Ternyata, dari fakta yang ada bahwa pemuda berusia 18 tahun tersebut pernah melakukan aksi percobaan bunuh diri di tempat yang sama pada tahun 2022 lalu.

Jembatan Suhat yang melintang di atas sungai Brantas itu hanya memiliki pembatas setinggi sekitar 1 meter. Hal itu lah yang ditengarai bisa dijadikan tempat strategis untuk melancarkan aksi percobaan bunuh diri.

Pihak Pemkot Malang akan melakukan kajian teknis soal konstruksi pengamanan jembatan tersebut.

"Kan itu teknisnya (penambahan pengamanan) perlu kajian juga. Jenis pengamanannya apa, menambah beban atau tidak dan sebagainya. Tentu saran ini akan kami teruskan ke provinsi. Jadi nanti eksekusinya tergantung provinsi juga," jelasnya.

Terpisah, psikolog Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, Fuji Astuti juga memberikan saran untuk penambahan fasilitas pengamanan di jembatan tersebut.

"Pengamanan sangat diperlukan. Misalnya, orang punya niat bunuh diri, tapi kalau tidak ada tempat yang mendukung maka keinginannya itu (bunuh diri) bisa tidak terealisasi," tuturnya.

Untuk itu, ia meminta Pemkot Malang untuk segera memberikan pengaman fasilitas di jembatan tersebut guna meminimalisir peristiwa percobaan bunuh diri kembali terulang.

"Jadi harapannya memang hal yang sekiranya rentan untuk menjadi tempat yang dijadikan untuk bunuh diri, disarankan untuk diperhatikan. Setidaknya harus ada langkah untuk memberikan pengaman agar tidak sampai menjadi tempat yang bisa mencelakakan," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES