Peristiwa Daerah

Cerita Aparatur Desa di Gresik Raup Cuan dari Bertani Melon Premium

Kamis, 08 Juni 2023 - 20:40 | 95.05k
Ahmad Mahdi, Kaur TU dan Umum Pemdes Tanjangawan saat memamerkan buah melon premium (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).
Ahmad Mahdi, Kaur TU dan Umum Pemdes Tanjangawan saat memamerkan buah melon premium (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, GRESIK – Ahmad Mahdi, seorang aparatur desa di Kabupaten Gresik Jawa Timur ini sukses bertani melon premium di Desa Tanjangawan Kecamatan Ujungpangkah.

Berkat kerja kerasnya, dia berhasil membudidayakan buah melon dengan konsep greenhouse. Dalam sekali panen dirinya mampu meraih uang hingga Rp16 juta. 

Advertisement

Keberhasilan Mahdi budidaya budidaya melon jenis golden di lahan seluas 250 meter persegi ini tak bisa dilepaskan dari tekad kuat dan manajemen waktu. 

Bahkan, Kaur TU dan Umum Pemdes Tanjangawan ini menyempatkan melakukan penyiraman tanaman sebelum berangkat dan sepulang melayani masyarakat.

"Awalnya saya belajar dari petani yang sebelumnya sukses menekuni budidaya melon, lalu mencoba," katanya ketika ditemui TIMES Indonesia, Kamis (8/6/2023).

Hasil dari upaya Mahdi tidaklah mengecewakan. Melon-melon yang dipanen memiliki kualitas yang luar biasa baik dari segi ukuran, rasa, dan tekstur. 

Selain itu, melon-melon tersebut juga memiliki ketahanan yang baik, memungkinkan mereka untuk bertahan lebih lama setelah dipanen.

"Awalnya 700 bibit melon di lahan 250 meter persegi. Adapun modal produksi yang dia keluarkan untuk bibit, media tanam dan nutrisi menghabiskan sekitar Rp. 4 juta. Butuh sekitar 70 hari untuk bisa di panen," imbuhnya.

Alumni Madrasah Aliyah (MA) Kanjeng Sepuh Sidayu ini menjelaskan bahwa, dari 700 bibit melon yang ditanam bisa menghasilkan sekitar 1 ton buah melon. 

"Alhamdulillah bisa panen sekitar 1 ton. Per kilo saya jual Rp.16 ribu. Sehingga menghasilkan uang Rp.16 juta," ujarnya. 

Menurut Mahdi, menanam melon dengan konsep greenhouse memiliki banyak kelebihan dibanding cara konvensional. Salah satunya dari terhindar dari hama tikus atau hewan lainnya karena seluruh sisi ditutup plastik. 

"Meski pembuatan greenhouse butuh modal hampir Rp.25 juta, namun itu sebanding dengan hasil yang diraih," ucap Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Ujungpangkah tersebut. 

"Kami juga senang ternyata banyak warga dan anak sekolah yang berkunjung untuk sekedar melihat-lihat maupun berfoto dengan melon di greenhouse," imbuhnya. 

Sementara, Kepala Desa Tanjangawan Anang Ma'ruf mengaku senang atas inovasi yang di lakukan perangkat desanya dalam mengembangkan dan meningkatkan perekonomian di bidang pertanian. 

"Apa yang dilakukan Mahdi ini patut dijadikan contoh bagi warga lainnya. Mudah-mudahan mampu menambah penghasilan para petani," kata Anang. 

Dia menambahkan, adanya budidaya melon dengan konsep greenhouse ini menjadi hal baru di wilayahnya. Sehingga tak heran banyak orang penasaran untuk melihat dan berfoto ria. 

"Saya kaget yang datang gak hanya warga sini (Tanjangawan, red), akan tetapi warga di luar desa maupun kecamatan lain," tutupnya menanggapi aparatur desa di Gresik yang raup can dari budidaya melon. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES