Hari Tanpa Hujan di Kecamatan Alak, Potensi Kekeringan Mengancam Kota Kupang

TIMESINDONESIA, KUPANG – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah melaporkan bahwa wilayah Kecamatan Alak, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami periode Hari Tanpa Hujan (HTH) yang sangat panjang. Kondisi ini menimbulkan potensi bencana kekeringan yang perlu diwaspadai di daerah tersebut.
Menurut Kepala Stasiun Klimatologi NTT BMKG, Rahmattulloh Adji, wilayah Alak di Kota Kupang telah mengalami HTH yang sangat panjang, di mana tidak terjadi hujan selama 31-60 hari. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya kekeringan di daerah tersebut.
Advertisement
Adji menjelaskan bahwa wilayah Nusa Tenggara Timur pada umumnya mengalami periode hujan, namun wilayah sekitar Lambanapu Kabupaten Sumba Timur telah mengalami HTH kategori panjang selama 21-30 hari.
"Sedangkan wilayah Alak di sekitar Stasiun Meteorologi Tenau mengalami HTH dengan kategori yang lebih tinggi, yaitu sangat panjang, yang berpotensi menyebabkan bencana kekeringan," kata Adji, Senin (12/6/2023).
Kepala Stasiun Klimatologi NTT BMKG mengimbau kepada warga di wilayah tersebut untuk tetap waspada dan siaga menghadapi potensi bencana kekeringan, yang dapat mengakibatkan berbagai dampak, terutama berkurangnya persediaan air tanah dan krisis air bersih.
Dalam situasi kekeringan seperti ini, penting bagi warga untuk menggunakan air dengan bijak, sehingga persediaan air yang ada dapat mencukupi kebutuhan sepanjang musim kemarau. Selain itu, meningkatnya risiko kebakaran hutan dan lahan juga perlu diwaspadai dan dicegah dengan menghindari tindakan yang dapat menyebabkan timbulnya titik api di area terbuka.
Adji menekankan agar masyarakat tidak membakar sampah di area terbuka dan menghindari membuang puntung rokok di tumpukan rumput atau daun kering yang mudah terbakar. Pencegahan kebakaran ini sangat penting karena dalam kondisi angin kencang, api dapat dengan cepat menyebar dan sulit dipadamkan.
Dengan kesadaran dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, diharapkan dapat mengurangi dampak dari potensi kekeringan dan kebakaran di wilayah Kecamatan Alak, Kota Kupang. Pemahaman akan pentingnya pengelolaan sumber daya air dan kesadaran akan bahaya kebakaran harus ditingkatkan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan keselamatan warga setempat.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Rizal Dani |