Puti Guntur Soekarno dalam Bedah Buku 'Merahnya Ajaran Bung Karno': Pemimpin Harus Potret Masa Depan dengan Geopolitik

TIMESINDONESIA, SURABAYA – dir="ltr">Puti Guntur Soekarno, cucu dari Bung Karno, hadir dalam acara bedah buku merahnya ajaran Bung Karno karya Airlangga Pribadi Kusman. Dalam acara tersebut, Puti Guntur Soekarno menyoroti pernyataan Bung Karno mengenai keinginan Indonesia untuk ada selama beribu-ribu tahun.
"Aku ingin Indonesia ada untuk beribu-ribu tahunnya, apakah kita bisa? Ini menjadi tantangan kita. Buku ini memberikan inspirasi dan penjabaran analisa dalam buku 'Dibawah Bendera Revolusi'. Soal kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, dan kebudayaan sebagai Trisakti Bung Karno. Pembangunan yang dirancang Bung Karno sangat visioner karena seorang pemimpin harus memotret masa depan dengan geopolitik," kata Puti.
Advertisement
Menurut Puti, buku merahnya ajaran Bung Karno merupakan jendela ilmu untuk memahami pemikiran Bung Karno dan bagaimana ia menghadapi berbagai tantangan dalam memperjuangkan Indonesia merdeka. Bung Karno melihat Indonesia tidak hanya dari segi sejarah, tetapi juga masa depan.
"Kita harus menjaga marwah perjuangan Bung Karno dan memahami ajarannya secara mendalam. Halaman 82 hanya satu lembar dalam buku ini yang membahas tentang emansipasi gender, tetapi hal ini menunjukkan bahwa Bung Karno sangat peduli dengan kesetaraan gender dalam membangun bangsa yang lebih baik," ujarnya.
Acara bedah buku merahnya ajaran Bung Karno ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk mempelajari dan memahami ajaran Bung Karno secara lebih mendalam. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang ajaran Bung Karno, diharapkan dapat membantu dalam membangun bangsa yang lebih baik dan lebih maju serta menghadapi berbagai tantangan global.
Puti juga menekankan pentingnya pemahaman tentang Trisakti Bung Karno, yaitu kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, dan kebudayaan. Menurutnya, Trisakti Bung Karno merupakan konsep yang sangat relevan dengan situasi politik dan sosial saat ini, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan global.
"Trisakti Bung Karno sangat penting untuk dipahami dan diaplikasikan dalam membangun bangsa yang lebih kuat dan lebih mandiri. Kita harus memahami pentingnya kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, dan kebudayaan dalam membangun bangsa yang lebih baik," ujarnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Sudarmadji |
Publisher | : Rifky Rezfany |