Peristiwa Daerah

Pembangunan Jalan Alih Trase Bandara UMK Waingapu Capai 70 Persen

Jumat, 23 Juni 2023 - 08:25 | 93.94k
Pejabat Pembuat Komitmen  1.4 Prov NTT dan BPJN NTT saat Monitoring evaluasi pembangunan Alih Trase Bandara UMK Waingapu. (Foto: Habibudin/TIMES Indonesia)
Pejabat Pembuat Komitmen 1.4 Prov NTT dan BPJN NTT saat Monitoring evaluasi pembangunan Alih Trase Bandara UMK Waingapu. (Foto: Habibudin/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Progres pembangunan jalan Alih Trase Bandara Umbu Mehang Kunda (UMK) Waingapu, Kabupaten Sumba Timur NTT hingga kini pelaksanaan pekerjaannya  mencapai 70 persen.

“Setelah melakukan monitoring evaluasi (Monev) bersama Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) NTT progres pembangunan jalan alih trase Bandara UMK Waingapu sudah mencapai 70 persen dan kami optimistis di tanggal 28 Juli 2023 pekerjaan akan terselesaikan 100 persen,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.4 Provinsi NTT Siprianus Fahik, ST.

Advertisement

ia menjelaskan, panjang penanganan alih trase Bandara UMK sepanjang 2,07 kilometer (km) dengan nilai kontrak senilai Rp 16,53 miliar yang dikerjakan oleh PT Teratai dengan waktu pelaksanaan 180 Hari Kalender (HK) sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) 30 Januari 2023 hingga 28 Juli 2023 (PHO) dan FHO tanggal 28 Juli 2025  masa pemeliharaan 720 Hari Kalender (HK).      

“Jadi pelaksanaan pekerjaan alih trase ini dikerjakan oleh PT Teratai ini. Progres realisasinya per tanggal 16 Juni 2023 itu sudah mencapai 67,86 persen terdiri dari rencana 51 persen dan deviasi +16,830 persen. Namun, sampai dengan saat ini pekerjaannya sudah mencapai 70 persen dengan kualitas bagus,” ujarnya, Jumat (23/6/2023).

Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan BPJN NTT Sonagrieth Lanoe menyampaikan, kunjungan kerjanya di Kabupaten Sumba Timur dalam rangka melihat langsung pekerjaan alih trase dan preservasi jalan nasional salah satunya adalah pekerjaan alih trase Bandara UMK Waingapu.

“Monitoring evaluasi ini yang pertama yang dilihat adalah kualitas dan mutu pekerjaan itu seperti alih trase dan preservasi jalan secara menyeluruh paket-paket yang ada di Sumba sedangkan untuk pekerjaan alih trase Bandara sudah mencapai 70 persen,”tuturnya.

Sona berharap, dengan selesainya pekerjaan alih trase Bandara UMK ini diharapkan masyarakat Sumba Timur dapat menikmati infrastruktur jalan bahkan yang diharapkan adalah jalan ini dapat membangkit dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Ia menambahkan, kita juga berharap bagaimana APBN menangani pihaknya tetap mengikuti spesifikasi seperti dengan jalan nasional namun tidak merubah banyak karena ini adalah usulan daerah khususnya untuk desain, anggaran dan usulan itu sudah ada tinggal menyesuaikan kontrak.        

“Menyesuaikan juga setelah kontrak kita tidak bisa menyesuaikan sekarang yang disebut kajian teknis adalah MC Nol yang akan mengubah atau memberikan tambah kurang CCO itu berupa addendum kontrak tapi itu setelah kontrak kalau sekarang belum,” paparnya.

Balai juga punya tugas seperti apa yang diusulkan dari Pemerintah Daerah berupa pembangunan jalan maka kita juga harus mengetahui persiapan kuarinya material diambil dari mana itu pasti sehingga personel PPK diluar dari pada kontraktor sudah mengetahui dimana kuarinya, jarak angkutnya, AMP-nya karena harus diketahui.

“Agar bisa estimate kajian teknis kira-kira memenuhi atau tidak itu ada di changes order sehingga perubahan-perubahan itu masuk di addendum baru dapat dipertanggung jawabkan,” terang Sonagriet Lanoe  terkait progres pembangunan jalan alih trase Bandara UMK Waingapu. (*)   

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES