Kisah Pilu dari NTT, Bocah 7 Tahun Meninggal Digigit Anjing Rabies

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Seorang anak berusia tujuh tahun di Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal dunia setelah digigit oleh anjing yang mengidap rabies. Kejadian ini dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Timor Tengah Selatan, Provinsi NTT.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Timor Tengah Selatan, Dr. Ria Tahun, korban meninggal dunia pada pukul 01.15 WITA di RSUD So'e setelah mendapatkan perawatan intensif.
Advertisement
Hal ini terkait dengan penyebaran rabies yang terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan bertambahnya jumlah korban yang meninggal akibat gigitan anjing yang terinfeksi rabies.
Anak berusia tujuh tahun tersebut digigit oleh anjing pada tanggal 23 April 2023 saat sedang berlibur di rumah kakek dan neneknya di Desa Oelet, Kecamatan Amanuban Timur. Korban digigit oleh anjing secara tiba-tiba saat berada di depan rumah.
Gigitan anjing rabies tersebut mengenai paha sebelah kiri bagian luar dengan luka yang cukup dalam. Selain itu, korban juga mengalami cakaran di bagian punggung.
"Nenek korban hanya melakukan kompres dengan air panas dan mengoleskan minyak kelapa sebagai pengobatan," terangnya.
Ria menjelaskan bahwa setelah digigit, korban mengalami demam selama tiga hari, namun kemudian demamnya mereda sehingga korban kembali ke Kota So'e dan masuk sekolah. Di sekolah, guru membantu dengan mengoleskan alkohol pada luka korban sehingga mengering setelah empat minggu.
"Namun, gejala rabies mulai muncul pada 19 Juni 2023, dimulai dengan sakit pada pinggang kiri dan perut, demam, kejang, mengigau, dan kesulitan tidur," ucapnya.
Meskipun korban sudah mendapatkan pengurutan, namun kondisinya tidak kunjung membaik, sehingga dibawa ke rumah sakit pada tanggal 25 Juni 2023. Korban mengalami gejala gelisah, kesulitan minum air, tidak mampu makan pada sore hari, menggigil kedinginan saat terkena angin, dan mengalami keluarnya air liur secara terus-menerus.
“Anak ini digigit anjing pada April dan waktu itu belum tahu tentang rabies, selain itu juga tidak dilarikan ke RS untuk divaksin,” ujarnya
Ria juga mengungkapkan bahwa lima korban yang digigit oleh anjing rabies dan meninggal karena terlambat dibawa ke rumah sakit untuk divaksinasi, karena awalnya menganggap gigitan tersebut sebagai hal biasa.
Oleh karena itu, Ria berharap agar masyarakat mematuhi aturan yang dikeluarkan oleh Bupati Timor Tengah Selatan, yaitu dengan mengikat dan mengandangkan anjing yang belum terinfeksi rabies. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |