TPST Piyungan Bantul Ditutup, Pemulung Mengeluh

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Mulai hari ini Minggu (23/7/2023) Pemerintah Daerah, Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) resmi melakukan penutupan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Regional Piyungan, Bantul.
Penutupan yang dilakukan hingga satu setengah bulan ke depan atau tepatnya Selasa (2/9/2023) ini karena TPST mengalami over kapasitas.
Advertisement
Ketua Komunitas Pemulung 'Mardiko' TPST Regional Piyungan Maryono mengatakan mulai hari ini terlihat sudah tidak ada aktivitas kendaraan truk pengangkut Sampah baik dari Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta maupun Bantul.
Meski tidak dilakukan pemortalan akses menuju TPST Piyungan, namun ada sejumlah petugas yang melakukan penjagaan di pintu masuk TPST Piyungan tepatnya di timbangan kendaraan pengangkut Sampah.
"Sejak pagi sampai siang ini sudah tidak ada truk pengangkut Sampah. Tidak ditutup jalannya , tapi tidak seperti hari biasanya, sekarang ada beberapa petugas yang jaga jaga-jaga," ujar Maryono, Minggu (23/7/2023).
Meski tidak ada aktivitas pembuangan sampah. Namun puluhan pemulung tetap melakukan aktivitas mengais sampah sisa pembuangan sampah pada Sabtu (22/7/2023).
Pasalnya mereka tetap harus memenuhi kebutuhan sehari-hari karena memang mereka hanya menggantungkan pendapatannya dari kegiatan memulung sampah ini.
Disamping itu, mereka juga ada yang beralih bekerja melakukan pemilahan Sampah di rumah produksi Sampah di Nglengkong, Bawuran, Pleret, Bantul.
"Ya banyak yang mengeluh, karena teman teman Pemulung ada yang punya hutang ke bank kan, untuk kredit motor dan lain sebagainya. Tapi nanti nggak tahu nanti teman teman mau bagaimana," tandas Maryono.
Maryono juga merasa prihatin nasib dari seribuan sapi yang ada di sini. Karena setiap hari sapi sapi itu mencari sisa makanan di tumpukan sampah. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |