Peristiwa Daerah

Habib Ja'far: GenZI harus Melakukan Perubahan Meskipun Dalam Rebahan

Minggu, 03 September 2023 - 12:17 | 81.41k
Habib Husein bin Ja'far Al Hadar saat Majelis Subuh GenZI (MSG) di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS), Minggu (3/9/2023). (Foto: dok TIN)
Habib Husein bin Ja'far Al Hadar saat Majelis Subuh GenZI (MSG) di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS), Minggu (3/9/2023). (Foto: dok TIN)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYAHabib Husein bin Ja'far Al Hadar, pendakwah generasi millennial, mendorong Generasi Z Islami (GenZI) untuk mendorong perubahan positif, bahkan dalam posisi rebahan (tanpa banyak bergerak). Mulai dari perubahan dalam diri hingga perubahan di lingkungan sekitarnya.

"Sebagai masyarakat Indonesia, semangat kemerdekaan bangsa ini juga berasal dari perjuangan para pemuda. Nabi Muhammad, secara mayoritas, juga didukung oleh pemuda, bahkan Al-Quran memiliki Surah Kahfi tentang Ashabul Kahfi," ucapnya dalam Majelis Subuh GenZI (MSG) di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS), Minggu (3/9/2023).

Advertisement

Di hadapan ribuan GenZI, pendakwah muda asal Bondowoso, Jawa Timur itu memuji para pemuda yang berkumpul di waktu Subuh, seperti Majelis Subuh GenZI di MAS yang rutin setiap bulan pada hari Minggu pertama.

"Tuhan juga terkesan dengan para pemuda yang peduli dengan waktu Subuh, karena aktivitas di waktu Subuh itu minimal dapat menghindari diri dari perilaku sia-sia atau maksimal dari perilaku dosa," katanya.

Dalam acara bertema "Rebahan No, Perubahan Yes" yang dihadiri Ketua Badan Pelaksana MAS DR KH Sudjak MAg dan Imam Besar MAS KH Abdul Hamid Abdullah, Habib Ja'far menjelaskan bahwa waktu Subuh adalah waktu yang istimewa, karena beraktivitas pada waktu tersebut bukanlah hal yang mudah.

"Subuh adalah waktu yang asyik untuk berbaring, tetapi saya senang bertemu para pemuda di sini, para pemuda yang menemukan jalan yang benar di waktu Subuh, menuju masjid, melaksanakan salat subuh, berzikir, mengikuti khataman, melaksanakan sholat fajar dan belajar di waktu subuh," katanya.

Sebegitu spesialnya, Tuhan membahas waktu subuh dan menamai surat itu dengan Al-Falaq.

Jamaah-Habib-Husein-bin-Jafar-Al-Hadar.jpgSuasana Majelis Subuh GenZI (MSG) di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS), Minggu (3/9/2023) yang menghadirkan Habib Husein bin Ja'far Al Hadar. (Foto: dok TIN)

"Al-Falaq itu, menurut para ulama, salah satu maknanya adalah waktu subuh, Falaq itu berarti membela, subuh didefinisikan karena subuh itu membela kegelapan malam sehingga sinar hari bisa muncul. Nama Tuhan dalam Surat Al-Falaq juga adalah Tuhan pengendali, Tuhan penguasa waktu subuh sebagai simbol siang dan malam," katanya

Bahkan, Nabi Muhammad setiap kali bangun pagi dan mau tidur di malam hari selalu membaca Al-Muawi yaitu Surat Al-Falaq dan An-Nas, kemudian ditiupkan ke tangannya, lalu dibalurkan ke seluruh tubuhnya, untuk melindungi dari segala godaan, kecemburuan, dengki, hasutan, sihir dari makhluk jin dan juga manusia.

Selain itu, Subuh juga adalah penentu keberhasilan di dunia dan akhirat. Itulah sebabnya Nabi Muhammad dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhori-Muslim, menyatakan bahwa tidak ada hal yang lebih berat ujiannya bagi seorang munafik, melebihi sholat subuh.

"Sholat Subuh adalah ujian yang sangat berat sehingga banyak yang gagal oleh orang-orang munafik. Jadi, jika ingin mengetahui apakah kita baik atau tidak, lihatlah sholat subuhnya. Jika sholat Subuhnya pada pukul 7, jangan menikahi dia karena dia adalah munafik. Demikian juga, orang itu layak dipinjami uang, karena dia menjaga shalat subuhnya," katanya.

Dalam ceramahnya, Habib Ja'far juga menilai Majelis Subuh GenZI di Al Akbar sebagai acara yang keren, karena waktu acaranya adalah Subuh dan jamaahnya adalah anak-anak muda. Subuh adalah waktu transisi dari gelap ke terang, sementara anak-anak muda dari generasi millennial dan GenZI merupakan kunci dari perubahan.

"Generasi millennial dan Generasi Z harus melakukan perubahan, bukan melakukan rebahan (tidak bergerak), karena seorang penulis Indonesia, Ben Anderson, dalam bukunya menulis bahwa pemuda adalah kunci kebangkitan bangsa dan agama, karena revolusi di Indonesia dilakukan oleh pemuda. Bahkan, generasi pertama yang masuk Islam juga sebagian besar adalah anak-anak muda yang mendukung Nabi dalam banyak hal," katanya.

Namun, katanya, perubahan di era digital ini juga bisa dilakukan dengan rebahan.

"Yang penting itu, GenZI harus melakukan perubahan, termasuk dengan gadget atau rebahan, baik perubahan diri sendiri maupun perubahan lingkungan. Saya sendiri jika menggunakan akun media sosial dapat diikuti oleh ribuan orang lebih, tapi jika offline tidak mencapai ribuan seperti di sini," katanya.

Pendakwah yang juga aktif di dunia digital ini menekankan bahwa yang penting untuk melakukan perubahan nyata atau digital/virtual adalah dengan meneladani Ashabul Kahfi yang melakukan perubahan dengan dua fondasi yaitu iman dan "cyrcle" (lingkungan).

"Ashabul Kahfi mengajarkan iman dalam tiga dimensi yaitu ibadah, akidah, dan muamalah. Jika ibadah masih membutuhkan pujian manusia, berarti imannya terhambat. Jika lupa sholat masih dianggap biasa tetapi lupa ponsel dianggap luar biasa, berarti iman dalam akidah masih kurang. Muamalah juga merasa selalu diawasi Allah. Jadi, Ashabul Kahfi dalam ibadah, akidah, dan muamalah selalu menjadikan Allah hadir," katanya.

Mengenai era digital, Habib Ja'far menyarankan untuk tidak memperhatikan hal-hal yang bersifat "toksik" (beracun/negatif), karena pengguna media sosial akan dipantau berdasarkan algoritma sebagai individu yang buruk dan selalu dikirimi konten yang negatif jika memposting hal-hal negatif.

"Jadi, lakukan perubahan yang lebih efektif. Caranya adalah dengan membagikan kebaikan, mencari prestasi dan warisan, bukan validasi, karena hal negatif tidak akan pernah selesai. Isi hati dengan baik, karena jika hati kita berubah, hidup pun akan berubah, misalnya jika rasa benci diubah menjadi cinta, itu akan menjadi luar biasa," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES