Peristiwa Daerah

Gontor 100 Tahun: Sujud Syukur dan Peresmian Masjid di Kampus Putri Ngawi

Kamis, 28 September 2023 - 20:45 | 112.07k
Masjid Baitul Fauziah diresmikan saat peringatan 100 tahun Gontor di Kampus Putri Ngawi. (FOTO: M.Miftakul/TIMES Indonesia)
Masjid Baitul Fauziah diresmikan saat peringatan 100 tahun Gontor di Kampus Putri Ngawi. (FOTO: M.Miftakul/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, NGAWIPondok Modern Darussalam Gontor akan menginjak usia 100 tahun, mewarnai peradaban Indonesia. Peringatan 100 tahun Gontor, di kampus putri Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, berlangsung dengan khidmat, pada Kamis (28/9/2023).

Ribuan santriwati Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1 dan 2 di Ngawi mengikuti serangkaian acara peringatan. Pun sejumlah tokoh nasional juga hadir menyambut peringatan 100 tahun Gontor.

Advertisement

Hamid-Fahmy-Zarkasyi.jpgKetua umum panitia peringatan 100 tahun Gontor, Prof. Dr. KH. Hamid Fahmy Zarkasyi. (FOTO: M.Miftakul/TIMES INDONESIA)

Acara peringatan 100 tahun Gontor di kampus putri Ngawi, dimulai dengan pertemuan kesyukuran. Pada acara ini dilangsungkan sambutan-sambutan oleh para tokoh. Diantaranya Ketua Umum PP Aisyiyah Salmah Orbayinah, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Kemudian dilanjutkan dengan peresmian Masjid Baitul Fauziah di lingkungan kampus Pondok Modern Darussalam Gontor Putri. Masjid yang bercorak warna krem, dengan aksen-aksen keemasan ini mampu menampung 6.000 jamaah. Setelahnya dilangsungkan sujud syukur peringatan 100 tahun Gontor.

Ketua Umum panitia peringatan 100 tahun Gontor, Prof. Dr. KH. Hamid Fahmy Zarkasyi, saat dikonfirmasi awak media mengatakan bahwa, memasuki usia satu abad Pondok Gontor akan meninggalkan warisan yang monumental berupa aset wujud dan tak berwujud. Dimana hal itu, akan terkenang hingga 100 tahun mendatang.

Pondok-Gontor.jpgGubernur Jawa Timur bersama pimpinan Pondok Gontor di beranda masjid. (FOTO: M.Miftakul/TIMES INDONESIA)

“Tangible diantaranya berupa masjid Baitul Fauziah ini, aula, dan pembangunan kampus. Yang intangible, kita akan mengumpulkan 100 karya berupa sistem pondok modern Gontor, Unida, yang bersifat akademis,” kata Hamid Fahmy Zarkasyi.

Kick Off peringatan 100 tahun Gontor ini merupakan sebuah awalan. Rektor Universitas Darussalam itu menyebut, akan ada banyak hal besar yang akan dipersembahkan Pondok Gontor untuk umat Islam dan Indonesia, hingga puncak peringatan di tahun 2026 mendatang.

Pondok Gontor sudah lekat diingatan masyarakat dengan sistem pendidikan unggulan. Pun demikian, dalam rangka peringatan 100 tahun Gontor, penguatan kapasitas SDM pendidik juga tidak ketinggalan.

Hamid Fahmy Zarkasyi mengatakan, kedepan Unida akan melengkapi 100 orang dosen doktor, dan 10 orang profesor. Dengan melengkapi tenaga pendidik yang kompeten, Hamid Fahmy Zarkasyi optimistis, Unida menjadi universitas yang bermutu, berarti, dan tetap berjiwa pondok.

“Pada saat yang sama Unida akan melakukan akreditasi internasional,” papar ketua umum panitia peringatan 100 tahun Gontor Prof. Dr. KH. Hamid Fahmy Zarkasyi.

Gubernur Jatim, Pondok Gontor Tingkatkan IPM Indonesia

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri peringatan 100 tahun Gontor di kampus putri Ngawi. Khofifah menyebut, pondok Gontor berkontribusi terhadap indeks pembangunan manusia (IPM) di Indonesia.

Gubernur Khofifah mengatakan, dalam perjalanan 100 tahun pondok Gontor, telah berkontribusi besar terhadap kehidupan masyarakat, bangsa dan dunia. Termasuk kontribusi mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Kontribusi pondok Gontor luar biasa, untuk indeks pembangunan manusia di Indonesia, juga kontribusi untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa,” kata Gubernur Khofifah.

Gubernur Khofifah juga berbicara mengenai membangun peradaban dunia dari Indonesia. Dalam hal ini pendidikan hal utama yang harus diperhatikan. Termasuk pendidikan karakter yang lekat pada lingkungan pondok pesantren.

“Efek berganda kehadiran pondok pesantren, termasuk di dalamnya pondok Gontor, sesungguhnya menjadi modal sosial yang luar biasa bagi bangsa Indonesia,” papar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Profil Singkat Pondok Gontor

Pondok Gontor berdiri pada tahun 1926 atau pada 1345 hijriah di Ponorogo. Pondok Gontor didirikan oleh tiga bersaudara, KH. Ahmad Sahal, KH. Zainudin Fannanie, dan KH. Imam Zarkasyi. Berdasarkan kalender hijriah, di tahun 2023 ini, Pondok Gontor telah menginjak usia 100 tahun.

Pondok Gontor memiliki motto berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengetahuan luas dan berpikiran bebas. Pondok Gontor juga memiliki Panca Jiwa, diantaranya Keikhlasan, Kesederhanaan, Berdikari, Ukhwah Islamiyah, dan Kebebasan.

Hingga saat ini, pondok Gontor telah memiliki 20 kampus. Diantaranya 12 kampus putra dan 8 kampus putri. Kampus putra tersebar di sejumlah daerah, diantaranya: Ponorogo, Kediri, Banyuwangi, Magelang, Kendari, Lampung, Aceh, Padang, Jambi, Poso, dan Siak.

Sementara untuk kampus putri berada di; Ngawi, Kediri, Kendari, Poso, Riau, dan Lampung. Jumlah santri dan santriwati pondok Gontor mencapai 26.843 orang, dengan tenaga pendidik atau guru sebanyak 4.174 orang.

Sujud syukur dalam acara Peringatan 100 tahun Gontordi kampus putri Ngawi, merupakan manifestasi estafet nilai-nilai pondok yang telah diwariskan para pendiri. Serta untuk mengukur kesiapan generasi penerus dalam memegang teguh nilai-nilai tersebut, serta menegakkannya dalam memperjuangkan Pondok Modern Darussalam Gontor. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES