Suhu Panas Berlebih Melanda Malang Raya, Ternyata Ini Penyebabnya

TIMESINDONESIA, MALANG – Suhu panas berlebih kini tengah melanda wilayah Malang Raya. Hal itu juga dirasakan oleh masyarakat beberapa hari terakhir ini yang mengaku suhu panas di Malang terasa tidak normal.
Salah satu warga asal Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Rizqi mengatakan bahwa sudah lebih dari satu pekan ini ia merasakan wilayah Malang sedang panas berlebih, tidak seperti biasanya.
Advertisement
"Siang hari itu panasnya terasa banget, gak kayak normalnya gitu. Malam saja yang biasanya dingin, ini kadang gerah kayak tiga hari lalu," Rabu (4/10/2023).
Rizqi menyebut, padahal pada awal September 2023 lalu suhu di wilayah Malang tengah berada di puncak kedinginan atau biasa masyarakat menyebutnya dengan fenomena bediding.
"Tapi kok sekarang panas, terus panasnya juga gak normal. Saya pagi siang sore malam kalau di rumah gak betah kalau gak pakek kipas," ungkapnya.
Sementara dari pantauan TIMES Indonesia melalui aplikasi cuaca di handphone, saat ini suhu udara di wilayah Malang Raya saat siang hari sekitar 32 hingga 35 derajat celcius.
Hal ini dirasa tidak normal oleh sejumlah masyarakat yang merasakan dampaknya setiap hari.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Karangploso Malang, Ahmad Lutfi membenarkan bahwa saat ini suhu panas berada di puncaknya.
Bahkan ia menyebut bahwa rata-rata suhu udara di Kabupaten dan Kota di Indonesia berada di kisaran 35 hingga 38 derajat celcius.
Penyebabnya, kata Lutfi, berdasarkan rilis dari BMKG pusat kondisi suhu di wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara didominasi oleh kondisi cuaca yang cerah dan sangat minimnya tingkat pertumbuhan awan, terutama pada saat siang hari.
"Kondisi ini tentunya menyebabkan penyinaran matahari pada siang hari ke permukaan bumi tidak mengalami hambatan signifikan oleh awan di atmosfer," tuturnya.
Ia memprediksi, suhu udara yang cukup terik ini bakal berlangsung hingga akhir Oktober 2023 ini. Sehingga, masyarakat diminta untuk menjaga selalu kondisi kesehatannya.
"Masyarakat diminta menjaga kondisi tubuh dan membawa air yang cukup untuk menghindari dehidrasi tinggi," tandasnya.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |