Kisah Heroik Ki Bagus Rangin, Ksatria Gagah Berani dari Bantarjati Majalengka

TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Dalam sejumlah literatur sejarah, terangkum bahwa Ki Bagus Rangin adalah salah satu tokoh terkemuka di Bantarjati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat di sekira tahun 1761.
Hingga kini di sejumlah daerah di Jawa Barat nama Ki Bagus Rangin diabadikan sebagai seorang pejuang yang berani dan tegas dalam menghadapi penjajah Belanda selama Perang Cirebon yang berlangsung dari tahun 1805 hingga 1812.
Advertisement
Bupati Majalengka, H Karna Sobahi meresmikan bangunan area makam Ki Bagus Rangin di Desa Sukawana, Kecamatan Kertajati, Majalengka. (FOTO: Hendri Firmansyah/TIMES Indonesia)
Ki Bagus Rangin memiliki semangat ksatria yang luar biasa untuk melawan kekejaman penguasa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
Ki Bagus Rangin juga dikenal sebagai seorang yang sangat paham dalam ilmu agama. Di setiap kesempatan, ia tidak hanya memimpin perlawanan fisik tetapi juga mengobarkan semangat perlawanan melalui khotbah pembangkitan.
Pada tanggal 25 Februari 1806, terjadi pertemuan pertama antara pasukanKi Bagus Rangin dan pasukan kolonial Hindia Belanda.
Bupati Majalengka, H Karna Sobahi berfose bersama dengan warga masyarakat di sekitar area makam Ki Bagus Rangin. (FOTO: Hendri Firmansyah/TIMES Indonesia)
Ki Bagus Rangin tidak berjuang sendirian, melainkan didukung oleh pasukan dari berbagai daerah seperti Jatitujuh, Rajagaluh, Bangawan Wetan, Sumber, Bantarjati, Cikao, Kandanghaur, Kuningan, Linggarjati, Luragung, Maja, Sumedang, Karawang, dan Subang.
Namun, perang di Bantarjati yang berlangsung dari tanggal 16 hingga 29 Februari 1812 akhirnya menjadi perang terakhir bagi Bagus Rangin, yang berakhir dengan kekalahan pihaknya.
Pada tanggal 27 Juni 1812, Bagus Rangin akhirnya tertangkap oleh pasukan Belanda di daerah Panongan, Jatitujuh.
Meskipun perjuangannya berakhir dengan penangkapan ini, warisannya sebagai pejuang yang gagah berani tetap hidup dalam sejarah Majalengka dan menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya dalam mempertahankan hak dan martabat tanah air.
Makam Ki Bagus Rangin Direvitalisasi
Pemkab Majalengka telah merevitalisasi bangunan area makam Ki Bagus Rangin di Desa Sukawana, Kecamatan Kertajati, sebagai upaya melestarikan keberadaan situs yang memiliki nilai penting dalam sejarah.
Area makam yang telah direvitalisasi ini bukan hanya tempat bersemayam Buyut Ki Bagus Rangin, tetapi juga merupakan tempat peristirahatan abadi bagi tokoh pejuang pendahulu lainnya, seperti Buyut Ki Bagus Bangin dan Buyut Panganten.
"Perbaikan area ini, diharapkan dapat menghidupkan kembali penghormatan terhadap mereka yang telah berjuang untuk kemerdekaan dan perkembangan daerah ini," ungkap Bupati Karna Sobahi, Selasa (10/10/2023).
Bupati menuturkan, bahwa heroisme dari perjuangan Ki Bagus Rangin sangatlah menginspirasi sekaligus salah satu tokoh yang tak kenal lelah dalam berjuang demi keadilan dan kesejahteraan masyarakat Majalengka di masa lalu.
"Revitalisasi makam ini ditujukan sebagai bentuk pemeliharaan sekaligus penghormatan kita kepada para pejuang yang telah berkorban demi kemerdekaan dan kemajuan Majalengka," ungkapnya.
Di samping itu, diharapkan tempat ini menjadi destinasi wisata religi dan edukasi sejarah bagi masyarakat lokal dan pengunjung, sehingga semangat perjuangan Ki Bagus Rangin dan para pejuang lainnya akan tetap hidup dalam sanubari.
Seperti diketahui, kisah heroik pertempuran Ki Bagus Rangin melawan penjajah Belanda diabadikan dalam bentuk relief yang terpahat megah di Taman Sejarah. Tempat ini berlokasi di kawasan bundaran tugu ikonik bola dunia, Kelurahan Munjul, Kabupaten Majalengka. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |