Kering Berkepanjangan, Jasa Gali Sumur Bor Meningkat

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Masuk musim kering yang berkepanjangan ternyata memiliki beberapa efek domino, seperti yang dirasakan oleh Sulaiman (51), tukang gali sumur asal RT 1/RW 6, Kelurahan Kanigaran, Kota Probolinggo, Jawa Timur. Orderan yang diterima bersama dua rekan lainnya, yakni Rokhim (47) dan Soni (55), meningkat.
Ketika ditemui di rumahnya, pria dengan empat anak itu menjelaskan bahwa pada dasarnya cuaca panas yang berkepanjangan atau saat musim hujan tidak berpengaruh signifikan pada jumlah orderannya. Meskipun begitu, pada tahun ini, terutama dalam satu bulan terakhir selama musim panas yang berkepanjangan, jumlah orderannya meningkat.
Advertisement
“Sebenarnya tidak terlalu berpengaruh apakah musim hujan atau panas. Namun, untuk saat ini, atau bulan ini, sudah ada tiga orderan, padahal masih minggu kedua. Biasanya, dalam sebulan, hanya terjadi 2 hingga 4 kali saja,” kata Sulaiman, Rabu (18/10/2023).
Pria yang sudah lebih dari 35 tahun bergelut sebagai tukang gali sumur bor itu menjelaskan bahwa orang yang menggunakan jasanya tidak hanya berasal dari dalam kota saja, tetapi juga dari luar kota, seperti Jember, Pasuruan, bahkan ia pernah mendapatkan proyek di Sulawesi.
“Jasa gali sumur bor ini kan cuma sekali, Mas. Berbeda dengan tukang bangunan. Jadi, misalnya, ngebor di satu titik, selesai sudah,” tambahnya.
Ketika ditanya tentang biaya jasa dan waktu yang dibutuhkan, Sulaiman menjelaskan bahwa waktu yang diperlukan berbeda-beda, tergantung pada kondisi tanah, apakah ada banyak batuan kerikil atau tidak. Sementara itu, biaya pemasangan pipa adalah Rp 150 ribu per lonjor dengan panjang 4 meter.
Biasanya, satu lonjor dengan panjang 4 meter memakan waktu sekitar 15 menit jika tidak ada kendala. Selain itu, normalnya minimal 4 lonjor untuk bisa mengeluarkan air. Namun, kami sarankan menggunakan 6 lonjor agar hasilnya lebih optimal,” imbuhnya.
Hanya saja, lanjut Sulaiman, hal itu berlaku di dataran rendah seperti di Kota Probolinggo. Namun, jika berada di daerah kabupaten Probolinggo atau dataran tinggi, maka kedalamannya bisa mencapai 40-45 meter.
“Untuk kedalaman minimal, kita memerlukan empat lonjor atau 16 meter. Dan yang paling dalam yang pernah saya bor mencapai 45 meter,” kata Sulaiman.
Terakhir, ia berharap agar ke depannya semakin banyak orderan. Mengingat, saat ini jumlah tukang gali sumur bor semakin bertambah. Oleh karena itu, dalam satu bulan, terkadang ia hanya melayani 3-4 jasa saja, dan hasilnya dibagi dengan tiga rekannya.
“Saat ini, tukang gali sumur bor semakin banyak. Oleh karena itu, kami berharap ke depan akan ada lebih banyak orderan dengan menghubungi kami di 085335503352,” tutup Sulaiman sembari tersenyum menyebutkan nomor selulernya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Muhammad Iqbal |
Publisher | : Sholihin Nur |