Jumiarsih Pelaku Kios Pangan Kampung, Mitra Rukun Pangan yang Membuktikan Keberhasilan Program Brawijaya Agro Ventura

TIMESINDONESIA, MALANG – Brawijaya Agro Ventura Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya ( FP UB) bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Timur dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang meluncurkan gerakan mengentaskan kemiskinan ekstrem dan stunting. Gerakan ini bernama program Rukun Pangan yang dilaksanakan di Dusun Pandanrejo, Desa Bambang, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.
Salah satu program unggulan dari Brawijaya Agro Ventura adalah Rukun Pangan. Progam ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian warga desa melalui Kios Pangan Kampung (KPK) yang dikembangkan oleh Rukun Pangan sebagai titik distribusi pangan.
Advertisement
Jumiarsih, pelaku usaha yang bermitra dengan Rukun Pangan merasakan manfaat langsung dari program ini.
“Kriteria mitra Rukun Pangan sendiri yakni mereka tidak dengan membuat toko baru, tetapi mendukung toko yang sudah ada. Kriteria kios yang dimaksud adalah kios yang sudah buka kurang lebih 5 tahun” ujar Jumiarsih kepada TIMES Indonesia, Rabu (1/11/2023).
Program Rukun Pangan ini bertujuan untuk memberdayakan toko-toko masyarakat agar lebih berkembang. Jumiarsih juga menjelaskan untuk kebutuhan beberapa bahan pokok disuplai langsung oleh Tim Rukun Pangan.
“Kemudahan yang kami dapat dengan menjadi mitra Rukun Pangan yang dibantu oleh BUMDes, antara lain Beras, Minyak, dan Gula distok langsung dari Rukun Pangan,” jelas Jumiarsih.
BUMDes dalam program Rukun Pangan ini bertugas sebagai penyuplai atau sales untuk mendistribusikan 3 komoditi pangan utama yakni Beras, Minyak, dan Gula ke kios mitra Rukun Pangan.
Perbedaan toko mitra Rukun Pangan dengan toko biasa lain adalah, 3 komoditi bahan pokok yang disuplai langsung oleh Tim Rukun Pangan yakni beras, gula, dan minyak. Keuntungan lainnya 3 komoditi yang disuplai ini bisa dibayarkan oleh pihak toko jika produk tersebut sudah terjual secara langsung ke konsumen.
Dalam sebuah kios sederhana mitra program Rukun Pangan Desa Bambang terlaksana diskusi hangat antara. Prof. Mangku Purnomo, PhD, selaku inovator Brawijaya Agro Ventura; Kepala Desa Bambang, Ir. Tomie Herawanto M.P; Kepala Bappeda Kabupaten Malang dan Kepala Bidang Ekonomi dan Pembangunan BRIDA Jawa Timur Eka Prabawati. Diskusi penting ini membahas masa depan dan strategi keberlanjutan program Rukun Pangan.
Mangku menjelaskan terkait cadangan pangan yang diambil dari hasil mitra rukun pangan. “Semisal kios mitra menjual 5 karung beras, 1 karung beras terakhir tidak boleh dijual, karena 1 karung inilah yang disebut sebagai cadangan pangan, dan ini terus berlanjut sehingga suatu saat beras ini terkumpul satu kwintal itulah yang disebut sebagai cadangan pangan,” ujar Mangku.
“Untuk saat ini Rukun Pangan juga difokuskan untuk membuat gudang pangan sebagai tempat menampung cadangan pangan tersebut,” tambah Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya ini.
“Program Rukun Pangan ini guna menjadi cadangan pangan sekaligus penopang pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan desa Bambang ini. Untuk harga jual sembako di mitra Rukun Pangan juga tidak mengambil untung terlalu banyak, harganya masih normal, ” tegas Mangku.
Mangku menambahkan, Program Rukun Pangan ini diharapkan bisa memperoleh mitra 50-70 kios, dan bisa mendapat role model serta konsep efisien dari inovasi ini. Nantinya data jaringan Rukun Pangan desa akan dimasukkan ke dalam website Rukun Pangan BAV FP UB yang telah dibuat oleh Tim Brawijaya Agro Ventura. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |