Shalawat Kebangsaan di Ponorogo, Gus Ali Gondrong Ajak Warga Doakan Pemilu 2024 Aman Damai

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Kiai Mohammad Ali Shodiqin (Gus Ali Gondrong) menggelar roadshow shalawat kebangsaan mengetuk pintu langit. Kali ini pendiri jemaah Mafia shalawat tersebut menggelar shalawat persahabatan di Alun-alun Ponorogo, Kamis (9/11/2023) malam.
Ribuan jemaah sholat mulai dari pemuda hingga dewasa tumpah ruah membanjiri alun-alun Ponorogo. Mereka pun rela berdesakan untuk mengikuti rangkaian dalam rangka shalawat kebangsaan mengetuk pintu langit.
Advertisement
Para penggemar Mafia shalawat tidak hanya datang dari Ponorogo saja, namun juga dari berbagai daerah seperti Madiun, Magetan, Pacitan, hingga Wonogiri.
Shalawat kebangsaan yang dihadiri Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Ketua DPC PDIP Ponorogo Bambang Yuwono, Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo Jawa Timur Budi Sulistiyono, Anggota DPRD Ponorogo Fraksi PDIP, dan Bacaleg PDIP dari Ponorogo, dan ribuan masyarakat penggemar Mafia shalawat.
Acara diawali pada pukul 19.30 WIB dengan hadroh semut Ireng dan sufi Mafia shalawat.
Bupati Sugiri Sancoko berharap dengan adanya shalawat persahabatan ini akan membawa Indonesia menjadi negara aman dan tenteram, khususnya untuk Ponorogo menjadi Kabupaten yang mengecualikan Allah SWT.
Bupati yang akrab disapa Kang Giri ini juga mengajak jemaah Mafia shalawat untuk menyambut tahun politik 2024 dengan penuh suka cita dan tidak perlu ada permusuhan.
“Berbeda pilihan bukan apa-apa, karena itu merupakan pilihan. Pilihlah pemimpin yang bisa membawa Indonesia menuju Indonesia emas 2045,” ujarnya.
Sebelum memulai shalawat, ribuan jemaah Mafia shalawat secara virtual juga mendengarkan pidato Calon Presiden Ganjar Pranowo.
Usai mendengarkan pidato Calon Presiden Ganjar Pranowo, Gus Ali Gondong dan seluruh jemaah menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Padamu Negeri, dan sejumlah lagu kebangsaan lainnya.
Dalam uraian ceramahnya, Gus Ali Gondrong mengajak masyarakat untuk bijak dalam menyambut tahun politik 2024. Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak terpecah belah meskipun memiliki perbedaan pilihan calon pemimpin Indonesia yang akan datang.
“Efek dari shalawat akan membawakan pemilu berjalan dengan sejuk dan kondusif dengan mengagung-agungkan shalawat,” kata Gus Ali Gondrong.
Menurutnya, pandangan politik yang berbeda suatu hal yang wajar. Namun jangan sampai perbedaan pandangan politik itu memecah belah persatuan. Sebaliknya perbedaan politik dijadikan landasan untuk semakin mempererat persaudaraan.
“Saya berharap kontestan Pemilu 2024 bisa menjadi momentum untuk menentukan pemimpin bangsa Indonesia yang jujur dan amanah sesuai harapan rakyat Indonesia,” jelas Gus Ali Gondrong.
Acara shalawat kebangsaan Gus Ali Gondong berakhir pukul 02.30 WIB. Meski larut malam, ribuan jemaah tetap setia mengikuti shalawat persahabatan hingga selesai. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Rizal Dani |