Top! Kelurahan Bakungan Banyuwangi Punya Gerakan Inovatif Merdeka dari Sampah

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Gebrakan inovatif luar biasa datang dari Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur. Terbaru, dibawah tongkat komando Agus Rahmanto, S.STP, meluncurkan gerakan spektakuler Gerbang Mesrah (Gerakan Masyarakat Bakungan Mandiri Pilah Sampah dari Rumah).
Gerakan yang dilaunching tiga bulan lalu atau tepatnya pada bulan Agustus 2023 kemarin, bertujuan untuk melibatkan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan. Selain itu, sekaligus untuk menciptakan Bakungan bersih, hijau dan nyaman bagi seluruh warganya.
Advertisement
Lurah Bakungan, Agus Rahmanto, S.STP mengatakan, gerakan ini tidak hanya untuk menciptakan lingkungan yang bersih, tapi juga menginspirasi atau menggugah warga untuk aktif berkontribusi peduli sampah.
“Bakungan merupakan satu-satunya yang ditunjuk oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi sebagai pilot project pengelolaan sampah tingkat kelurahan,” katanya, Minggu (26/11/2023).
Melalui program gerakan tersebut, masyarakat kelurahan yang letaknya tak jauh Stasiun Banyuwangi kota ini diajak memilah sampah organik dan anorganik. Proses selanjutnya sampah dibawah ke Omah Olah Sampah.
Kemudian, sampah anorganik seperti plastik, kertas, kardus dan sebagainya masuk ke bank sampah. Sedangkan organik yaitu sisa makanan, sayuran, buah-buahan dan seterusnya masuk dalam pengelolaan.
“Hasil pengelolaan sampah organik berupa budidaya maggot lalat hitam/BSF, Pupuk padat organik dan juga POC (Pupuk Organik Cair),” ungkapnya.
Menariknya, hasil olahan sampah organik tersebut dimanfaatkan di Omah Olah Sampah yang berada di Lapangan Bakungan, berupa mini hortikultura seperti pada tanaman cabai, tomat dan terong. Dengan bimbingan langsung oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Petugas Pengamat Organisme Tanaman (PPOT).
Tak jarang, Omah Olah Sampah Bakungan ini juga sering dijadikan sebagai sarana edukasi kepada anak-anak TK dan SD untuk pengenalan pengelolaan sampah kepada mereka. Bahkan ada instansi daerah luar Banyuwangi yang datang ke Bakungan untuk belajar pengelolaan sampah dan diaplikasikan ke wilayahnya.
“Kedepan kami akan mengembangkan potensi budidaya peternakan dan perikanan. Dengan harapan, hasil pengelolaan sampah organik bisa bermanfaat lebih di sektor budidaya tersebut,” ungkap Agus.
Meski sukses menciptakan masyarakat Bakungan aktif dalam proses pemilahan sampah, yang berdampak pada pembuangan sampah ke TPA berkurang hingga 40 sampai 60 persen, saat ini pengelolaan sampah di wilayah tersebut hanya mampu mengelolah sekitar 120 lebih Kartu Keluarga (KK) saja. Hal ini, dikarenakan adanya kendala terkait fasilitas dan kemampuan pengelolaan volume sampah di Omah Olah Sampah.
Perlu diketahui, alumni Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) tahun 2009 itu, tidak hanya menciptakan gerakan dalam mendukung lingkungan berkelanjutan. Namun, Agus juga berhasil memberikan pelayanan prima dan mudah kepada masyarakat melalui program bertajuk ‘Tempongan’ alias Sistem Pelayanan Online Kelurahan Bakungan.
Selain itu, guna menyambung tali silaturahmi antara pemerintah dengan masyarakat setempat, Agus berhasil menciptakan program Galang Bangga (Tiga Pilar Bakungan Nyambang Warga).
Program tersebut dimotori oleh Pemerintah Kelurahan Bakungan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas tiap dua minggu sekali di setiap Rukun Warga (RW). Hal ini, sebagai upaya untuk menyampaikan informasi program-program Kelurahan Bakungan serta menampung aspirasi warga dalam pembangunan sekaligus sebagai upaya menciptakan kondisi lingkungan yang harmonis, aman, nyaman, tentram dan sejahtera.
Tidak hanya itu, dalam pelaksanaan Galang Bangga juga menghadirkan narasumber seperti dari Puskesmas dan penyuluh pertanian. Atau sesuai dengan permintaan warga. (*)
KETERANGAN FOTO
Foto A
Lurah Bakungan, Agus Rahmanto. (FOTO: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)
Foto B
Lurah Bakungan, Agus Rahmanto, saat sedang memberikan edukasi pengenalan pengelolaan sampah di Omah Olah Sampah Bakungan, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. (FOTO: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |