Sawitri, Wanita Tangguh Pelopor Kampung Ecoprint Kaum Perempuan Desa Buniwah Tegal

TIMESINDONESIA, TEGAL – Hari Ibu ke 95 tahun 2023 menjadi momen penyemangat baru bagi kaum perempuan Desa Buniwah Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal untuk bangkit merangkai usaha Ecoprint guna mendorong ekonomi masyarakat desa.
Usut punya usut, bangkitnya semangat Kaum Perempuan Desa Buniwah Tegal ini lantaran dorongan dan motivasi dari sosok Sawitri wanita asal Kota Solo Jawa Tengah yang merupakan isteri Kepala Desa Buniwah Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal.
Advertisement
Sawitri Satyawati kesehariannya adalah PNS bertugas di Papua dan setiap bulannya kerap mengunjungi keluarga dan suaminya di Desa Buniwah Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal.
Menariknya, Sawitri sosok wanita tangguh ini tak ingin hanya mengandalkan kesuksesan sang suami dengan jabatan sebagai Kepala Desa Buniwah tetapi justru memanfaatkan waktu luangnya bagi warganya para kaum perempuan yang tergabung di kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) berkarya melalui ecoprint.
Kepada TIMES Indonesia, ia mengaku berbekal dengan pengalaman dan pengetahuan di wilayah Papua membuatnya memiliki mimpi mewujudkan Desa Buniwah menjadi Kampung Ecoprint dengan brand Getah Godong.
"Ecoprint ini keren dan pangsa pasarnya bagus, apalagi di Papua pasalnya setiap kami bawa hasil karya Ecoprint dari Solo langsung untuk rebutan dan soal harga pastinya lebih menggiurkan," jelas Sawitri Sosok Wanita Tangguh Desa Buniwah.
Sawitri menjelaskan bahwa ecoprint adalah sebuah teknik membuat pola dan memberi warna sebuah kain dengan media bahan alami diantaranya bunga, daun, batang, ranting sampai akar dan bagian tumbuhan lainnya.
Untuk itu, demi mewujudkan mimpi dan harapannya mendorong meningkatnya ekonomi perempuan di desanya, Sawitri menggelar pelatihan ecoprint bagi semua anggota PKK Desa Buniwah dengan menghadirkan narasumber sekaligus penggiat ecoprint dari Kebumen.
"Kami berharap pelatihan ecoprint dengan mendatangkan langsung ahlinya dapat menjadi penyemangat anggota PKK untuk lebih memahami teknik ecoprint, sebab mereka adalah pengrajin ecoprint yang sudah lama menggeluti dunia ecoprint," terang Sawitri.
Menyoal gagasannya lebih memfokuskan pada ecoprint, Sawitri menceritakan bahwa awalnya usaha ini dimulai saat ia kembali ke Papua untuk bekerja dan membawa beberapa bahan kain hasil dari ecoprint yang didapat dari rekannya untuk dikenalkan di Papua.
Bahkan keberuntungan mengikuti, kain ecoprint tidak hanya habis terjual dengan harga fantastis tapi juga banjir pesanan order kain ecoprint.
Untuk itu, ia mengajak kaum perempuan di Desa Buniwah menciptakan lapangan kerja diantaranya dengan mewujudkan Kampung Ecoprint bertemakan Desa Buniwah Getah Godong yakni bangkit dan tumbuh melekat seperti daun hijau yang subur.
Sawitri Satyawati berharap di Hari Ibu ke 95 tahun 2023 ini menjadi momentum bangkitnya inovasi dan kreativitas kaum perempuan di Desa Buniwah Tegal lebih maju dan sekaligus mewujudkan mimpi Kampung Ecoprint Desa Buniwah Bojong Tegal.
"Semua sudah kita siapkan mulai dari gelar pelatihan hingga ruang untuk menjual langsung ecoprint di jalur akses menuju Kawasan Wisata Guci Tegal dan masih masuk wilayah Desa Buniwah," tegasnya.
Selanjutnya, ia berharap dengan tingginya harga ecoprint yang lumayan mahal menjadi motivasi bagi perempuan di Deda Buniwah terampil membuat ecoprint guna mendorong ekonomi untuk menambah pendapatan.
Untuk diketahui, Ecoprint merupakan seni menata daun, ranting dan lainnya tanpa bahan kimia dengan media kain ataupun kaos, sepatu dan lainnya sehingga hasil karya ecoprint merupakan karya inovatif dan ramah lingkungan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |