Peristiwa Daerah

Puluhan Bencana Menghantam Jatim Selama 2023, Apa Saja?

Minggu, 31 Desember 2023 - 20:41 | 67.38k
Jurnalis TIMES Indonesia Hamida Soetadji saat melakukan pendampingan bagi warga terdampak erupsi Gunung Semeru.(Dok.TIMES Indonesia)
Jurnalis TIMES Indonesia Hamida Soetadji saat melakukan pendampingan bagi warga terdampak erupsi Gunung Semeru.(Dok.TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Peta wilayah Jawa Timur menunjukkan area ini sebagai kawasan rawan bencana.

Setidaknya 13 bencana alam yang berpotensi terjadi di wilayah ini. Antara lain banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem-abrasi, gempa bumi, kebakaran hutan-lahan, kekeringan, letusan gunung api, tanah longsor, tsunami, kegagalan teknologi, epidemi-wabah penyakit dan likuifaksi.

Advertisement

Berdasarkan data BPBD Jatim dari total bencana tersebut, 48 disebabkan oleh angin kencang, 33 oleh banjir, 23 oleh kebakaran hutan, 5 oleh angin puting beliung, 2 oleh tanah longsor dan 5 bencana lainnya.

Bencana hidrometeorologi seperti angin kencang, banjir, dan angin puting beliung masih menduduki peringkat tertinggi dari sisi dampaknya.

bencana.jpgData bencana di Jatim sepanjang 2023.(Dok.BPBD Jatim)

Dampak yang dihasilkan mencakup 5 orang meninggal dunia, 8 jiwa luka-luka, 3.452 unit rumah rusak dan 24.103 kepala keluarga terdampak.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim Gatot Soebroto mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap bencana hidrometeorologi, terutama yang disebabkan oleh faktor curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin.

BPBD Jatim juga menegaskan bahwa kolaborasi dengan kabupaten/kota dan relawan akan terus diperkuat untuk menghadapi potensi bencana di masa mendatang.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat selama tahun 2023 terjadi 4878 bencana di Indonesia, dengan korban mencapai 8,6 juta orang dan 32,809 unit rumah rusak.

Berbagai kejadian besar termasuk banjir, longsor, gempa bumi, dan letusan Gunung Merapi terjadi di berbagai daerah sepanjang tahun 2023. 

Tingginya jumlah bencana alam menuntut perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana di masa yang akan datang.

"Kolaborasi antar instansi dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci dalam mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh bencana tersebut," kata Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES