BMKG: Gempa di Selatan Jabar Dipicu Deformasi Lempeng Indo-Australia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi bahwa gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,9 yang melanda selatan Jawa Barat, Rabu (3/1/2023) dipicu oleh deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi kedalaman menengah akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Lempeng Eurasia," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Rabu (3/1/2023) di Jakarta.
Advertisement
Analisis mekanisme sumber juga menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan geser-naik (oblique thrust).
Gempa dengan magnitudo M5,7 ini terjadi pada pukul 07.53 WIB dengan episenter berada pada koordinat 7,57 lintang selatan dan 106,17 bujur timur, di laut sekitar 77 km barat daya Sukabumi, Jawa Barat, pada kedalaman 63 km.
Dampak gempa dirasakan terutama di daerah Surade, Sukabumi, dengan skala intensitas IV MMI (modified mercally intensity), yang artinya gempa ini dirasakan oleh banyak orang dalam rumah pada siang hari. Daerah lain seperti Pelabuhan Ratu, Cianjur, Panggarangan, Lebak, Garut, Lembang, Bandung Barat, Cimahi, dan Tangerang Selatan juga merasakan getaran dengan intensitas yang bervariasi.
Meskipun demikian, BMKG menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Daryono.
Masyarakat diimbau untuk menghindari bangunan yang mungkin retak atau rusak akibat gempa.
Daryono menekankan, "Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah."
Selain itu, BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |