Pj Wali Kota Malang: Renovasi Pasar Besar Tunggu PUPR

TIMESINDONESIA, MALANG – Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat buka suara soal rencana renovasi Pasar Besar Kota Malang yang tinggal selangkah lagi bakal terealisasi.
Wahyu mengatakan, dirinya pekan depan berencana untuk mengunjungi PUPR di Jakarta untuk menanyakan terkait usulan renovasi Pasar Besar Kota Malang.
Advertisement
"Senin (8/1) saya ada kegiatan ke Kemendagri. Nanti Selasa (9/1) saya langsung ke PUPR untuk lihat langsung seperti apa (putusan PUPR terkait Pasar Besar)," ujar Wahyu, Minggu (7/1/2024).
Ia mengaku bahwa Pemkot Malang sudah mengajukan usulan terkait renovasi Pasar Besar. Akan tetapi, hal tersebut masih abu-abu, karena renovasi akan dilakukan menggunakan anggaran APBN.
"Tidak mungkin pakai APBD. Nanti saya lihat usulan itu bagaimana dan kondisi keuangan APBN seperti apa," ungkapnya.
Saat ditanya soal apakah Pasar Besar bakal bangun ulang atau sekedar rehabilitasi, Wahyu menyerahkan sepenuhnya kepada PUPR.
"Nanti tergantung PUPR yang menilai. Apakah dengan kebakaran kemarin PUPR minta bangun ulang? Kalau harus ya kita ikuti. Kalau hasil (asesmen) cukup rehabilitasi, ya kita ikuti," jelasnya.
Wahyu menegaskan, pihaknya akan terus berusaha agar pemerintah pusat bisa melirik usulan pembangunan Pasar Besar Kota Malang.
Saat ke Jakarta, Wahyu akan memastikan dua proyek besar Kota Malang bisa tembus dan diambil alih oleh Pemerintah Pusat melalui PUPR.
"Pumpung saya ke Jakarta, akan saya coba (lobby). Saya akan tanyakan soal Pasar Besar dan rehabilitasi Gajayana untuk kebutuhan Porprov (2025)," ucapnya.
Terpisah, melalui rilis resmi Pemkot Malang, Diskopindag Kota Malang sudah menyiapkan dana Rp1 miliar untuk perbaikan sarana dan prasarana Pasar Besar.
Perbaikan tersebut rencana bakal dilakukan pada tahun 2024 ini, diantaranya memperbaiki atap, talang air hingga drainase yang sudah rusak.
"Rencana perbaikan dan perawatan pasar besar sudah disepakati untuk dilakukan tahun 2024 ini. Para pedagang juga sudah diinformasikan agar bersiap dengan aktivitas perbaikan," tutur Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi.
Pria yang akrab disapa Eko Sya ini menyampaikan, perbaikan ini hanya dilakukan untuk keperluan mendesak. Namun, untuk jangka panjang konsep revitalisasi perlu ditata ulang dan mengupayakan alokasi anggaran dari pemerintah pusat.
"Semua masih diupayakan untuk revitalisasi dalam skala besar. Prosesnya pun agak panjang dan kami harap semua bisa bersabar dan memahami itu semua, terutama para pedagang," tandasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |