Timbunan Sampah di Majalengka Meningkat, Jatiwangi Tertinggi Hasilkan Sampah Rumah Tangga

TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Bidang Statistik Sektoral dan Persandian pada Dinas Kominfo Majalengka, menyebutkan bahwa timbunan sampah di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, terus mengalami peningkatan.
Ia pun merilis, bahwa pada tahun 2023 jumlah timbunan sampah di Kabupaten Majalengka mencapai 382.069 timbunan. Sehingga ini mengalami kenaikan dibanding tahun 2022 yang hanya mencapai 354.424 timbunan sampah.
Advertisement
Meski ada kenaikan timbunan sampah di tahun 2023, namun untuk presentase timbunan sampah yang ditangani di Kabupaten Majalengka sendiri alami penurunan menjadi 33.05 persen dari tahun sebelumnya (tahun 2022) 34.30 persen.
Dari jumlah itu, berdasarkan sumber Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka, dikutip TIMES Indonesia, pada Senin (16/1/2024) dari laman resmi Instagram opendata.majalengkakab.go.id, bahwa sebanyak 341.632.62 ton disumbang oleh sampah rumah tangga.
Sedangkan, untuk kecamatan yang paling tinggi menghasilkan sampah rumah tangga di Kabupaten Majalengka. Yakni, Kecamatan Jatiwangi mencapai 23.569.108,50 Kg. Sedangkan, yang menghasilkan sampah rumah tangga terendah ialah Kecamatan Sindang yang hanya mencapai 4.376.970,50 Kg.
Sementara itu, untuk kondisi pengelolaan sampah di Kabupaten Majalengka, pada tahun 2023. Yaitu jumlah alat angkut sampah di Kabupaten Majalengka mengalami penambahan dibanding tahun 2022.
Seperti diketahui, bahwa jumlah alat angkut sampah di tahun 2022. Seperti truck, gerobak, motor dan lainnya ada 16 unit. Sedangkan, di tahun 2023, jumlahnya mencapai 43 unit, terdiri dari truck, gerobak, motor pengangkut sampah dan lainnya.
Begitu juga dengan Tempat Penampungan Sementara (TPS) di Kabupaten Majalengka alami penambahan di tahun 2023. Yakni, 5 unit dibanding tahun 2022 yang hanya berjumlah 3 unit.
Hal serupa juga mengalami penambahan di tahun 2023 pada tempat pengelolaan sampah di Kabupaten Majalengka. Yaitu berjumlah 14 unit, sedangkan di tahun 2022 tempat pengelolaan sampah hanya ada 4 unit.
Dengan masih tingginya angka sampah rumah tangga yang menyebabkan meningkatnya timbunan sampah di Kabupaten Majalengka, banyak orang menilai hal ini sangat disayangkan.
Padahal makanan, plastik, kertas, logam, kaca atau sampah rumah tangga sangat berpotensi untuk dapat didaur ulang dan dimanfaatkan kembali. Sehingga mendorong ekonomi sekuler dan diharapkan dapat mengurangi timbunan sampah di Kabupaten Majalengka. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |