Munas DPP IFBEC Bahas Kenaikan Pajak Hiburan dan Spa, Darmayasa: Pariwisata di Bali Baru Pulih

TIMESINDONESIA, BALI – DPP Indonesian Food and Beverage Executive Association (IFBEC) menggelar Munas ke-40 selama dua hari di Sinta Ballroom Hotel Grand Istana Rama Kuta, Kamis (25/1/2024).
Acara yang digelar untuk pemilihan Ketua Umum DPP tersebut diisi kompetisi seperti Bali Youth Sommelier, Mixo Flair, dan Latte Art Competition selain seminar dan exhibition.
Advertisement
Ketua DPD IFBEC Bali, I Ketut Darmayasa, SIP, MM, CHT, di sela kegiatan mengatakan bahwa tema munas tahun ini, pihaknya mengambil tema Enhancing Communication and unity Through Food & Beverage Excellence.
"Kami berupaya melalui keunggulan produk makanan dan minuman pun kita bisa berkomunikasi dan menyatukan semua komponen," ucapnya.
IFBEC hadir sebagai bagian dari pentahelix pariwisata untuk berkontribusi mengembangkan sdm pariwisata profesional yang tangguh, unggul, kompeten, dan bermartabat
"Kami IFBEC Bali bangga telah terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan munas 2024, terima kasih atas kepercayaan DPP dan DPD IFBEC daerah lain yang telah memberikan kesempatan kepada IFBEC Bali untuk menyelenggarakan momen berharga ini. Semoga hasil musyawarahnya berkualitas dan menghasilkan pimpinan yang panutan," jabarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Darmayasa mengemukakan harapannya agar musyawarah nasional ini berjalan lancar sesuai agenda dan mampu menghasilkan ide, gagasan, dan sumbangsih pemikiran untuk meningkatkan kualitas SDM pariwisata Indonesia 'AGILE' yang selalu bisa bertahan di dalam setiap perubahan situasi apapun.
"Juga mampu beradaptasi dalam kondisi apapun, mampu mempelajari hal-hal baru dengan cepat, mampu bekerja sama dengan siapapun dan terus mampu berprestasi dalam situasi apapun," tambahnya.
Disebutkannya, target kunjungan wisman secara nasional cukup tinggi yakni berkisaran 12 juta-14 juta wisatawan mancanegara, dan 40-50% wisman disumbangkan dari Bali.
"Semoga kontestasi politik 2024 tidak mempengaruhi kedatangan wisman. Mari kita bersama-sama menjaga Bali tetap aman dan nyaman untuk dikunjungi," ajaknya.
Ia juga berharap pentahelix pariwisata terutama pemerintah agar dapat menunda bahkan mereview kembali UU No 1 Tahun 2022 tentang Kenaikan Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
"Merujuk Pasal 58 ayat 2, khusus tarif Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) atas jasa hiburan pada diskotek, karaoke, kelab malam, bar, dan mandi uap atau spa ditetapkan paling rendah 40 persen dan paling tinggi 75 persen, kami berharap dapat ditunda dan bahkan di review," katanya.
Menurutnya, kondisi para pelaku usaha dan jasa maupun industri pariwisata saat ini sedang merangkak usai dihantam krisis akibat pandemi Covid-19.
"Jadi sangat tidak tepat jika memang diberlakukan saat ini karena situasinya belum stabil ya masih dalam proses," jelasnya.
Begitu pun di Bali, lanjutnya, saat ini untuk tamu-tamu yang datang ke Bali belum memenuhi spanding powernya.
Disinggung tentang siapa yang memiliki peluang besar untuk menjadi nahkoda baru bagi DPP, Darmayasa menyebutkan bahwa sudah ada 3 calon kandidat kuat yang disiapkan.
"Tapi masih belum bisa kami publikasikan siapanya ya, kita tunggu saja," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, Anak Agung Gede Rakayunda, SE, yang hadir mewakili Bupati Badung sangat mengapresiasi dengan digelarnya Munas IFBEC di Bali.
"Munas ini adalah puncak dari dinamika sebuah organisasi. Artinya, apa yang dilakukan DPP ini adalah langkah yang positif dalam rangka bagaimana merumuskan program baru yang akan diselaraskan dengan apa yang menjadi tantangan IFBEC ke depan karena Munas inilah yang akan membuktikan bagaimana lahirnya seorang pemimpin untuk masa mendatang serta meluruskan program kerja, " paparnya.
Menurutnya, peranan IFBEC di Bali sangat penting mengingat situasi pariwisatanya mulai mendekati pemulihan usai pandemi.
"Tentunya peran penting dan strategis yang selama ini dibawa IFBEC dapat dirumuskan kembali agar dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi pariwisata di Bali khususnya dan di Indonesia umumnya," katanya.
Dengan peranan IFBEC yang tengah menggelar munas di Bali, wisatawan dapat diperkenalkan terhadap menu-menu kuliner khas daerah yang dikemas sedemikian rupa sehingga memiliki standar tinggi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Sholihin Nur |