Peristiwa Daerah

5 Desakan Universitas Negeri Malang untuk Presiden Joko Widodo

Senin, 05 Februari 2024 - 21:08 | 43.97k
Sivitas akademika Universitas Negeri Malang saat menyampaikan pernyataan terkait sikap Presiden Joko Widodo yang dinilai tidak netral di Pemilu 2024, Senin (5/2/2024). (FOTO: Indah Kumalasari/TIMES Indonesia)
Sivitas akademika Universitas Negeri Malang saat menyampaikan pernyataan terkait sikap Presiden Joko Widodo yang dinilai tidak netral di Pemilu 2024, Senin (5/2/2024). (FOTO: Indah Kumalasari/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Sivitas Universitas Negeri Malang menyebut Pemilu 2024 kental dengan tanda-tanda penyalahgunaan kewenangan dan kekuasaan oleh Presiden RI Jokowi (Joko Widodo)

Untuk itu, sivitas akademik Universitas Negeri Malang menyerukan lima tuntutan kepada Presiden Jokowi. Pernyataan sikap ini disuarakan oleh sivitas akademik Universitas Negeri Malang, Senin (5/2/2024). 

Advertisement

Berikut lima tuntutan sivitas akademik Universitas Negeri Malang kepada Presiden Jokowi.

  1. Bertindak tegas dan konsisten dalam menegakkan prinsip-prinsip bernegara yang demokratis dan beradab.
  2. Mengembalikan kepercayaan sebagai pemegang kekuasaan dengan berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945.
  3. Menunjukkan sikap kenegarawanan tanpa partisanisme dalam Pemilu 2024.
  4. Memelopori netralitas aparat negara dan menghentikan dukungan terhadap pasangan capres-cawapres.
  5. Menjadi contoh perilaku berakhlak mulia dalam mengelola pemerintahan dan pemilu 2024.

UM berkomitmen pada keadilan, integritas, dan transparansi, berharap Presiden Joko Widodo memenuhi seruan ini untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik.

Guru Besar Ilmu Ekonomi Prof. DR. Wahyudi Siswanto, M.Pd, yang membacakan tuntutan menjelaskan, tuntutan ini muncul sebagai upaya menjaga semangat proklamasi dan reformasi Indonesia. 

Menurutnya, koridor demokrasi telah menyimpang dari prinsip-prinsip moral dan tidak esuai dengan nilai-nilai Pancasila.

"Harapannya, negara kembali bermartabat tanpa kepentingan golongan," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES