Peristiwa Daerah

UKM Kota Probolinggo Sulap Banner Bekas APK Pemilu 2024 Jadi Tas Belanja

Kamis, 22 Februari 2024 - 14:00 | 72.44k
Tas dari bahan APK hasil daur ulang UKM Griya Srikandi Kota Probolinggo. (Foto: Katarina for TIMES Indonesia)
Tas dari bahan APK hasil daur ulang UKM Griya Srikandi Kota Probolinggo. (Foto: Katarina for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Tak hanya di daerah lain, di Kota Probolinggo, alat peraga kampanye (APK) Pemilu 2024 juga telah dibersihkan dari tempat-tempat umum menjelang pemungutan suara pada 14 Februari 2024 beberapa waktu lalu. Namun, yang menarik, ratusan banner bekas itu tidak dibuang begitu saja.

Seorang pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Probolinggo, Katarina Suhendar Triningrum, menyulap banner bekas APK itu menjadi ratusan tas belanja.

Advertisement

"Ide pembuatan tas belanja dari APK ini muncul dalam rapat anggota PAPESA (Perkumpulan Peduli Sampah) Kota Probolinggo," ucap Katarina.

Bank Sampah Srikandi, menurut Katarina, merupakan anggota PAPESA dan ditunjuk untuk mengerjakannya.

Di sentra UKM-nya, jalan Argopuro Perum Kopian Barat E/23 Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Katarina mendaur ulang limbah banner bekas alat peraga kampanye (APK) mulai Senin hingga Rabu (19/2/2024).

"Saya sendiri sebenarnya juga caleg, tapi gagal. Saya ikut menghasilkan limbah banner APK Pemilu 2024," ujar istri Asep Suprapto Lelono itu.

Keinginan Katarina mendaur ulang banner bekas semakin bersemangat setelah Bawaslu Kota Probolinggo mengirimi ratusan banner bekas.

Tas-APK-3.jpgProses potong APK di sentra UKM Griya Srikandi Kota Probolinggo. (Foto: Katarina for TIMES Indonesia)

Dibantu tiga pekerja, Katarina akhirnya memotong-motong banner tersebut menjadi pola tas belanja.

Setelah dijahit, potongan-potongan banner itu dijadikan tas belanja dengan gambar capres-cawapres atau caleg diletakkan di dalam.

"Ratusan tas sudah kami bagikan secara cuma-cuma di Pasar Baru tadi pagi," ucap perempuan yang karib disapa Bu Asep saat dihubungi melalui seluler, Kamis (22/2/2024).

Aksi sosial ini mendapat dukungan dari Community Social Responsibility (CSR) PT Kutai Timber Indonesia (KTI) dan PT Pegadaian.

Meski tas tersebut diberikan secara gratis, ia menjamin, tas belanja dari banner bekas tersebut bisa awet hingga tiga tahun.

Selain memproduksi dan membagikan 300 tas belanja, UKM Griya Srikandi juga menjual aneka produk daur ulang seperti gantungan kunci dari koran, tas dan dompet.

Ada juga sepatu, sandal kain perca, tempat tissue, tikar dari bungkus minuman sachet, baju daur ulang, goody bag, dan lain-lain.

"Bagi sebagian masyarakat sampah dianggap tidak berguna, berbau busuk, penyebab banjir, dan sumber penyakit. Tapi, bagi kami sampah adalah berkah, bisa menghasilkan uang," pungkas sarjana teknologi pertanian itu.

Sejak tahun 2013, Katarina telah aktif bergerak di bank sampah dengan nama Bank Sampah Srikandi.

Awalnya hanya menerima sampah anorganik untuk dijual, namun sejak tahun 2015 Griya Srikandi mulai memproduksi sampah menjadi aneka macam produk daur ulang.

Dari sampah-sampah yang telah didaur ulang, kini omzet UKM Griya Srikandi sekitar Rp400 juta per tahun. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ryan Haryanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES