Golkar Catat Sejarah Kemenangan di Pileg 2024 Kota Probolinggo, Fernanda Zulkarnain Siap Maju?

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – DPD Golkar Kota Probolinggo usung Fernanda Zulkarnain dalam Pilkada 2024 sesuai instruksi dari DPP Golkar usai Rapimda pada akhir tahun 2022.
Ketua DPD Partai Golkar Kota Probolinggo, Fernanda Zulkarnain, saat ditemui di kantor DPRD Kota Probolinggo, Rabu (6/3/2024) pagi, membenarkan hal tersebut.
Advertisement
Menurutnya, jauh sebelum pelaksanaan Pilpres dan Pileg, DPD Partai Golkar mengadakan Rapimda yang dihadiri oleh DPD Provinsi. Hasil Rapimda itu menegaskan, Fernanda ditunjuk dan disepakati oleh seluruh kader partai untuk maju dalam Pilkada 2024.
"Tentunya hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya. Namun, saya selaku ketua DPD saat itu menegaskan jika Golkar harus fokus terlebih dahulu pada Pilpres dan Pileg," kata Nanda.
Oleh karena itu, meskipun sudah ada surat perintah dari DPP terkait penunjukkan dirinya sebagai Calon Wali Kota Probolinggo di Pilkada 2024, ia tetap bersaing dan maju dalam Pileg 2024.
"Saya menyampaikan jika Golkar harus membuat sejarah baru. Sejak tahun 1998, Golkar tidak pernah menang di Pileg Kota Probolinggo. Ini membutuhkan kerja keras. Saya maju di Pileg karena juga ingin berjuang bersama dengan teman-teman lainnya," tambah Nanda.
Dan hasilnya, pada Pileg 2024, Golkar mencatat sejarah baru dengan memenangkan Pileg di Kota Probolinggo setelah 26 tahun.
"Atas kerja keras teman-teman, Alhamdulillah saat ini Golkar mencatat sejarah baru dengan menang di Pileg 2024. Padahal, selama 26 tahun sejak 1998, Golkar tidak pernah menang atau mendapatkan suara terbanyak," tegas Nanda.
Berkaitan dengan surat tugas dari DPP yang menyatakan Fernanda sebagai Calon Wali Kota, Fernanda akan mengikuti mekanisme internal partainya.
"Memang, keputusan Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Kota Probolinggo pada akhir 2022 lalu memutuskan saya untuk diusulkan sebagai calon tunggal di pilwali yang akan datang," lanjut Nanda.
Namun, menurut Fernanda, keputusan akhir tetap berasal dari DPP. Ada mekanisme yang harus diikuti. Siapapun yang ditunjuk oleh DPP harus siap menjalankannya.
Disinggung mengenai safari politik untuk mencari wakil pada pencalonan Wali Kota Probolinggo, Nanda mengaku belum melakukannya.
Ia memahami jika saat ini, baik di Golkar maupun partai lainnya, masih fokus untuk mengawasi hasil Pileg dan Pilpres.
"Beberapa waktu lalu saja kami diminta DPD Provinsi untuk menyerahkan salinan C1. Sebab memang saat ini perintahnya masih fokus mengawal hasil Pileg dan Pilpres yang masih perhitungan tingkat provinsi," beber Nanda.
Kendati demikian, secara pribadi ia menginginkan Partai Golkar memiliki wakil dari partai lain, dengan catatan memiliki chemistry yang kuat.
Tujuannya, agar dalam perjalanannya tidak terjadi dinamika yang signifikan, dan bisa berjalan beriringan.
"Jadi, saat ini bukannya kami tidak mau melakukan safari politik dengan Parpol lain. Tapi, kami menghormati karena Parpol lain juga masih fokus urusan Pileg dan Pilpres," tutup Nanda. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |