Pedagang Bunga Tabur Musiman di Banyuwangi, Warnai Datangnya Bulan Ramadan

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Menjelang bulan Ramadan, tradisi ‘nyekar’ atau ziarah makam menjadi salah satu kebiasaan masyarakat di Indonesia. Banyak munculnya pedagang bunga tabur musiman di setiap sudut wilayah Banyuwangi, Jawa timur pun menjadi warna lain dalam menyambut datangnya bulan suci.
Tampak di berbagai sudut wilayah Kota Bumi Blambangan muncul berderet pedagang bunga tabur musiman bisa ditemukan, mulai tempat strategis seperti jalan protokol, di area pemakaman, hingga berjejer rapi di sepanjang jalan pasar Banyuwangi dan di depan Taman Sritanjung. Kehadiran mereka turut mewarnai datangnya bulan Ramadan.
Advertisement
Tentu saja, bulan ramadhan memang selalu membawa berkah, seperti salah satu penjual bunga tabur musiman di jalan Susuit Tubun, Kelurahan Kepatihan, Banyuwangi, bernama Rohaya. Baginya dengan datangnya bulan ramadhan adalah sebuah kebahagiaan sekaligus berkah.
“Alhamdulillah ramai dari pagi tadi hingga ini tadi banyak yang beli,” ucap Rohaya, pada Sabtu (9/3/2024).
Wanita yang berdomisili di Kelurahan Penganjuran yang juga berkeseharian sebagai pedagang jajan pasar tersebut mengaku, sudah mulai berjualan bunga tabur sejak kemarin. Biasanya, ia membuka lapaknya mulai dari jam 8 pagi hingga malam.
Bunga tabur yang dijual Rohaya dibungkus dengan kresek bening dengan beberapa jenis bunga, di antaranya mawar merah, kenanga, irisan daun pandan, melati, turi, dan krisan. Ia menjual bunga tersebut hanya Rp 5.000 per kresek.
“Tutupnya nanti sore kadang malem, tergantung ramai atau tidak,” tutur Rohaya.
Rohaya mengaku, selama 2 hari dirinya mulai membuka lapak dengan menjual bunga tabur, ia mengaku cukup mendapatkan hasil, meskipun tak banyak. Dikarenakan juga banyak pedagang musiman serupa lain yang berjualan di tempatnya.
Untung saja, beberapa bunga memang sudah ada tumbuh di rumah dan sekitar rumahnya, lantas ia hanya tinggal memetik dan menjualnya. Selain bunga yang dipetik sendiri, ia juga membeli ke penjual bunga di pasar.
“Sehari total dapat lebih dari Rp200 ribu. Sudah termasuk untung,” tandasnya.
“Biasanya orang banyak yang beli untuk nyekar itu mulai H-2 puasa,” imbuh Rohaya.
Rohaya berharap bahwa dengan berjualan bunga tabur, dia bisa sedikit membantu meningkatkan pendapatannya.
Terlebih menyambut bulan Ramadan, bulan yang yang penuh berkah dan rezeki tersebut hasilnya akan ia gunakan untuk keperluan Hari Raya nanti. “Semoga berkah jualanya,” cetus Rohaya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |