Tradisi Tawur Agung dan Pawai Ogoh-Ogoh Warnai Hari Raya Nyepi di Jombang

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Tradisi tawur agung dan pawai ogoh-ogoh warnai Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu di Desa Wonomerto, Kecamatan Wonosalam, Jombang, Senin (11/3/2024).
Arakan ogoh-ogoh yang berjejer panjang dibuka dan diberangkatkan oleh Pj Bupati Jombang beserta jajaran Pj Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang, Kepala OPD terkait, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Jombang, Camat dan Forkopimcam Wonosalam.
Advertisement
Sugiat Pj Bupati Jombang dalam sambutannya menyampaikan tujuan utama dari Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan bhuana alit (alam manusia) dan bhuana agung (alam semesta).
Lebih lanjut, Tawur Agung sendiri bertujuan untuk mengusir keburukan dari lingkungan sekitar dan kesejahteraan alam. Makna pelaksanaan Tawur Agung ialah untuk membayar atau mengembalikan sari-sari alam yang telah diambil manusia selama memenuhi kebutuhan hidup. Pengembalian dilakukan dengan upacara yang ditujukan kepada para butha agar tidak mengganggu manusia.
Sedangkan, ogoh-ogoh berasal dari bahasa Bali yaitu ogah-ogah yang berarti mengguncang atau mewakili kejahatan manusia yang perlu dijauhkan dari manusia. Ogoh-ogoh merupakan suatu replika perwujudan roh jahat maupun sifat jahat yang diwujudkan dalam suatu bentuk patung atau boneka yang besar.
"Kita hidup bersama dalam keberagaman, menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, dan membangun perdamaian bersama sebagai satu komunitas yang harmonis," ungkap Sugiat.
Sugiat berharap kepada segenap umat Hindu di Kabupaten Jombang agar dapat terus menjaga keutuhan, kedamaian dan kesejahteraan, serta mempererat jalinan komunikasi yang baik antara sesama agama maupun dengan pemerintah.
Sementara itu, Slamet salah satu warga yang hadir menyaksikan rangkaian acara tersebut merasa senang bahagia karena bisa menghibur diri menyaksikannya sebagai tontonan dan tutunan. ia berharap ditahun yang akan datang lebih meriah.
"Senang dan Bahagia tidak lagi kesepian walaupun namanya Hari Nyepi, karena ini juga salah satu tontonan dan tuntunan khususnya di Wonosalam ini," ungkapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |