Peristiwa Daerah

Hely Rofikun, Profesor Balkondes, Santri Jadi Kades yang Sukses Dongkrak Ekonomi Desa Karangrejo, Borobudur

Selasa, 12 Maret 2024 - 10:10 | 184.49k
Kepala Desa Karangrejo, Borubudur, Kabupaten Magelang, Muhammad Hely Rofikun. (FOTO: A Riyadi/TIMES Indonesia)
Kepala Desa Karangrejo, Borubudur, Kabupaten Magelang, Muhammad Hely Rofikun. (FOTO: A Riyadi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MAGELANG – Profesor Balkondes, Balai Ekonomi Desa. Begitulah kami menjulukinya, setelah panjang lebar berdiskusi dengan Kepala Desa Karangrejo, Kecamatan Borubudur, Kabupaten Magelang. Dia adalah Muhammad Hely Rofikun. Balkondes dengan fasilitas resto yang menyiapkan menu tradisional dan modern serta 20 unit homestay, sudah jadi jujukan studi banding puluhan daerah di Indonesia. Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin dan sejumlah menteri pernah datang ke tempat ini. Pun, usaha yang dikelola BUMDes sejak 2017 ini, sudah profit ratusan juta rupiah per tahunnya. 

Hari itu, Jumat (8/3/2024) sore, cuaca di Desa Karangrejo, Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah sedang turun hujan. Hujan dengan intensitas sedang itu juga mengguyur desa-desa lain yang memiliki fasilitas Balkondes (Balai Ekonomi Desa) sekitar kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Advertisement

Jelang Magrib, hujan tak kunjung berhenti,  bahkan cenderung semakin deras. Namun, hujan deras ternyata tak membuat kabupaten yang memiliki candi warisan dunia ini sepi. Hal itu terlihat dengan banyaknya lalu lalang kendaraan pribadi berpelat luar Magelang masuk ke kampung-kampung yang memiliki fasilitas wisata desa.

Nah, salah satu yang ramai dikunjungi wisatawan adalah Balkondes Karangrejo, Borobudur, Kabupaten Magelang. Sejak sore, tamu dengan naik kendaraan pribadi asal luar Magelang berdatangan. Mereka ingin menikmati suasana malam sekaligus bermalam di homestay.

“Alhamdulillah, setiap weekend banyak wisatawan yang memilih menikmati suasana liburan di Balkondes Karangrejo ini. Bahkan, banyak yang menginap di kamar-kamar homestay yang kami sediakan. Termasuk homestay yang menyatu dengan rumah-rumah warga,” kata Kepala Desa Karangrejo, Muhammad Hely Rofikun kepada TIMES Indonesia. Sore hingga malam, kami, Bambang H Irwanto (Direktur TIMES Indonesia) didampingi Ahmad Riyadi (GM TIMES Indonesia Yogyakarta) berbincang dengan Hely, yang kami juluki Profesor Balkondes.

Hely Rofikun menceritakan, dulu, sebelum Balkondes Karangrejo berdiri pada awal 2017, warganya banyak yang mengandalkan pendapatan dari sawah dan berdagang asongan di sekitar Candi Borobudor. Hanya sedikit yang berprofesi sebagai guide dan bekerja di Candi Borobudur.

Seiring berjalannya waktu, alumni Tebuireng tepatnya  Pesantren Walisongo Putra Cukir, Jombang, Jawa Timur ini memiliki gagasan mendirikan Balkondes sebagaimana yang dibuat desa lain tak jauh dari Candi Borobudur. 

Untuk merealisasikan gagasannya tersebut, santri Mbah Hasyim (KH. Hasyim Asyari) yang sekolah di MTs Salafiyah Syafi'iyah Tebuireng dan MA Salafiyah Syafiiyah Tebuireng ini pun merelakan tanah bengkoknya dijadikan lokasi pembangunan Balkondes. 

Bengkok Kades Jadi Balkondes

Muhammad-Hely-Rofikun-b.jpgPerbincangan kru TIMES Indonesia dengan Hely Rofikun di resto Balkondes Karangrejo, Borobudur, Magelang. (Foto: A. Riyadi/TIMES Indonesia)

Dengan sukarela, pria yang pernah menjadi guide di Candi Borobudur ini tak menggarap sawah bengkoknya yang selama ini menjadi salah satu sumber pendapatannya sebagai kepala desa. 

“Setelah proposal kami disetujui oleh salah satu perusahaan BUMN (PT PGN Tbk.) yang akan membuatkan Balkondes, saya sampaikan kepada warga dan perangkat, tidak perlu menyewa. Saya rela ini dijadikan percontohan,” terang Rofikun. 

Bangunan Balkondes Karangrejo pun berdiri. Rofikun menyiapkan manajemen yang bertugas mengelola Balkondes tersebut yaitu BUMDes. Dengan adanya BUMDes, pengelola akan lebih leluasa mandiri mengembangkan inovasi layanan yang ada di Balkondes Karangrejo. "Di Balkondes ini ada resto dengan beragam aneka kuliner. Makanan dan minuman,” tambah Rofikun. 

Agar efek domino Balkondes cepat dirasakan oleh masyarakat sekitar, Rofikun mewajibkan kepada manajemen BUMDes untuk memberdayakan warga sekitar. “Jadi, 90 persen yang bekerja di sini warga Desa Karangrejo,” papar Rofikun. 

Homestay, Fasilitas Favorit Balkondes

Muhammad-Hely-Rofikun-a.jpgKades Karangrejo Hely Rofikun menunjukkan fasilitas homestay Balkondes Karangrejo, Borobudur, Magelang. (Foto: A Riyadi/TIMES Indonesia)

Selain itu, pihaknya juga mendirikan homestay yang lokasinya berdampingan dengan Balkondes. Saat ini, jumlah kamar yang tersedia di homestay Balkondes Karangrejo sebanyak 20 unit dengan berbagai tipe. 

“Bisa dipastikan, saat weekend dan liburan panjang homestay selalu penuh,” kata Rofikun. Dia menuturkan, profit per tahun, sudah mencapai ratusan juta rupiah. 

Mengingat animo wisatawan yang ingin bermalam di homestay Balkondes Karangrejo Borobudur sangat tinggi, Rofikun pun meminta kepada warganya untuk membuat kamar dengan standar hotel berbintang di lingkungan rumah tinggalnya. 

Ide membuat kamar khusus wisawatan yang menyatu dengan rumah warga karena banyak wisatawan dari perkotaan yang ingin merasakan bermalam di rumah-rumah warga bernuansa desa. Bahkan, bagi warga yang tidak memiliki kemampuan ekonomi, BUMDes dan Pemerintah Desa membantu mencarikan pendanaan dari luar untuk membuatkan fasilitas kamar homestay. 

“Dan ide itu terbukti membawa dampak ekonomi yang bagus bagi warga. Saat libur panjang, seperti liburan sekolah, Lebaran, Natal dan tahun baru, dan momen-momen liburan lain, homestay warga selalu penuh. Bahkan, banyak wisatawan yang tidak dapat kamar karena sudah lama dibooking,” terang Rofikun. 

Selain Balkondes dan homestay, Desa Karangrejo memiliki restoran dan kafe berkelas dengan konsep modern, Truntum Gasblock. Hanya, restoran dan kafe yang menyajikan makanan Eropa ini dikelola oleh swasta yang berkerjasama dengan BUMDes Karangrejo. 

“Tanah yang digunakan Truntum Gasblock itu tanah bengkok. Konsepnya kerjasama,” jelasnya.
Meski swasta, para pekerja yang ada di Truntum Gasblock kebanyakan warga setempat. Selain itu, Desa Karangrejo memiliki objek wisata perbukitan yang dinamai Punthuk Setumbu. 

“Punthuk Setumbu jadi lokasi favorit para wisatawan. Sebab, di tempat ini kita bisa melihat Gunung Merapi, Gunung Merbabu, dan Candi Borobudur terutama saat pagi dan sore hari,” papar Rofikun. 

Dilengkapi Fasilitas untuk Gelar Event 

Selain itu, untuk mendongkrak kunjungan wisatawan, pihaknya pernah menyelenggarakan kegiatan pentas musik yaitu BalkonJazz. Kali pertama menyelenggarakan BalkonJazz animo pencinta musik jazz sangat tinggi. Tak hanya dari Jawa Tengah, ada banyak pengunjung dari Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta bahkan luar Jawa. 

“Saat ada BalkonJazz, homestay yang ada di Desa Karangrejo dan desa-desa lain penuh. Warga benar-benar mendapatkan berkahnya. Ada yang jual oleh-oleh, makanan, kaus, dan lain sebagainya,” ungkapnya. 

Untuk mengoptimalkan kunjungan wisatawan, Rofikun terbuka bagi siapa saja yang ingin menyelenggarakan kegiatan di Desa Karangrejo. Untuk mendukung keberadaan Balkondes Karangrejo dan homestay, pihaknya telah membuat venue dan lapangan parkir kendaraan roda empat dan dua yang sangat memadai. Akses jalan menuju Balkondes dan homestay juga tergolong layak karena sudah diaspal halus. 

“Kami terbuka bagu siapa saja yang ingin menyelenggarakan event, kegiatan di Balkondes Karangrejo, kami akan support. Homestay yang dimiliki warga juga bisa ditempati untuk menginap,” jelasnya. 

Seorang wisatawan asal Jakarta, Doni mengaku senang dengan suasana pedesaan yang ada di sekitar Balkondes Karangrejo, Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Menurutnya, Pemerintah Desa dan pengelola Balkondes serta homestay harus selalu menjaga kemurniaan alam yang ada di sekitar lokasi. 

“Kami yang dari kota suka dengan suasana pedesaan seperti ini. Suasana alam yang masih asri. Anak-anak juga senang karena cuacanya adem, tidak berisik kendaraan. Kita liburan juga jadi lebih bisa menikmati,” terang Doni yang bekerja di sebuah perusahaan swasta bidang konstruksi di Jakarta ini. 

Ditanya soal kiat sukses mengembangkan Balkondes Karangrejo, Hely Rofikun menyebut dukungan warga menjadi kunci. Kekompakan mereka menjadi energi positif mengembangkan fasilitas wisata menarik pendatang dan dampaknya mendongkrak ekonomi masyarakat. "Sekarang tahap desain, akan menambah bangunan homestay lagi," kata Hely Rofikun, Kades Karangrejo, Borobudur, Kabupaten Magelang.  (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Bambang H Irwanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES