Peristiwa Daerah

Ratu Wulla Mundur, Aktivis Muda Sumba Timur: Jangan Permainkan Suara Rakyat

Senin, 18 Maret 2024 - 17:31 | 58.30k
Alfons Ratukani, Aktivis Muda Sumba Timur. (FOTO: Habibudin/TIMES indonesia)
Alfons Ratukani, Aktivis Muda Sumba Timur. (FOTO: Habibudin/TIMES indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga saat ini masih bertanya-tanya mundurnya calon legislatif (Caleg) DPR RI Ratu Ngadu Bonu Wulla.

Ratu Wula peraih suara terbanyak Dapil II NTT (Sumba, Sabu, Rote, dan Pulau Timor) dari Partai Nasdem mengalahkan Victor Bungtilu Laiskodat mantan Gubernur NTT elite partai Nasdem yang belum lama mengakhiri jabatannya sebagai Gubernur NTT. Mundurnya Ratu Wulla disampaikan oleh saksi Partai Nasdem dalam pleno KPU RI pada 13 Maret 2024.

Advertisement

Aktivis muda Sumba Timur Alfons Ratukani, Senin (18/3/2024), menilai pengunduran diri Ratu Wulla  yang disampaikan saksi Partai Nasdem masih menjadi misterius karena seakan menyerahkan kursi kepada calon yang dia kalahkan, Victor Bungtilu Laiskodat, mantan Gubernur NTT.

ia mengatakan, beragam respon dari masyarakat Dapil II NTT yang menjadi basis pemilih Ratu Wulla tak terkecuali khususnya masyarakat pulau Sumba yang pemilh militansi Ratu Wulla dalam dua pileg yang telah dilewati dengan meraih suara  sangat fantastis.

Dimana kata Alfons, Pileg 2024 ia berhasil meraih suara terbanyak 76.331 suara mengalahkan Victor Laiskodat, mantah Gubernur NTT periode 2029-2024 yang meraih 63.359 suara.

“Jadi pengunduran diri Ratu Wulla ini dinilai sangat aneh dan janggal karena semua proses tahapan yang dilalui dengan baik hingga akhirnya beliau meraih suara terbanyak di Partai Nasdem Dapil II NTT,” tuturnya.

Alfons mengungkapkan bahwa, alasan pengunduran diri Ratu Wulla otomatis tekanan politik sehingga dia menyatakan mengundurkan diri. Bagaimana mungkin Ratu Wulla yang dikenal sangat gigih turun ke basis menyerap aspirasi konstituennya. Hingga pileg kemarin mayoritas dapilnya khusus Pulau Sumba masih mempercayakan suara mereka semua ke politikus Nasdem tersebut malah tiba-tiba mengundurkan diri.

“Memang ini sangat aneh tidak bisa diterima oleh masyarakat khususnya di Sumba,” jelasnya.

Menyikapi hal itu, Alfosns juga mempertanyakan Sekjen Partai Nasdem yang menyampaikan bahwa bukan perintah Ketum Partai Nasdem Surya Paloh. Padahal, dalam kesempatan lain di media Ratu Wulla menyampaikan ada tugas lain dari Ketum Partai Nasdem.

“Hal ini tentunya bertolak belakang pernyataan Ratu Wulla dengan Sekjen Partai Nasdem. Intinya kami masyarakat Sumba tidak mau tahu soal alasan apapun. Kami hanya menuntut bahwa suara rakyat yang 73.331 suara jangan dipermainkan oleh elit politik Partai Nasdem,” tegas Alfons.

Ia menyampaikan, masyarakat Sumba Dapil II NTT terkhusus Sumba menolak pengunduran diri Ratu Wulla dan meminta DPP Partai Nasdem menarik kembali surat pengunduran diri Ratu Wulla dari KPU RI.

“Sekali lagi kami berharap elit politik Partai Nasdem jangan coba-coba mempermainkan suara rakyat. Karena rakyat sudah mempercayakan suaranya untuk anda, Ratu Wulla, bukan ke caleg lain yang dipilih oleh elit Partai Nasdem di Jakarta. Mohon kembalikan suara rakyat ke ibu Ratu Wulla sebagai mandat rakyat yang sudah dipercayakan untuk mewakili aspirasi mereka ke Senayan,” pungkas Alfons. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES