Peristiwa Daerah

PKB Banten Merespons Komentar Miring Gus Ipul pada Muhaimin Iskandar

Rabu, 01 Mei 2024 - 12:35 | 35.76k
Jajaran pengurus DPW PKB Banten (FOTO: Muhammad Usul/TIMES Indonesia)
Jajaran pengurus DPW PKB Banten (FOTO: Muhammad Usul/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANTEN – Sikap Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul yang kerap bersuara miring akan kepemimpinan Muhaimin Iskandar di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dijawab lugas oleh Ketua DPW PKB Banten Ahmad Fauzi.

Fauzi menilai pernyataan Syaifullah Yusuf yang meminta regenerasi kepemimpinan PKB, sebagai pernyataan yang provokatif dan cenderung berupaya memecah belah kader PKB dengan Gus Muhaimin.

Advertisement

"Itu bukan urusan Gus Ipul, tapi menjadi urusan DPW, DPC, PAC ranting se indonesia. Sejauh ini semua DPW, DPC, PAC dan ranting se Indonesia sangat puas dengan kepemimpinan Gus Muhaimin Iskandar," terang Ahmad Fauzi di Kantor DPW PKB Banten, Rabu (1/5/2024). 

Dijelaskan Fauzi, PKB di bawah kepemimpinan Gus Muhaimin tercatat meraih prestasi dengan kenaikan suara di setiap kontestasi pemilu yang diikuti. Hal tersebut membuktikan kesolidan solidnya jajaran PKB mulai dari ranting hingga ke pengurus pusat.

"Maka aneh kalau ada orang luar yang gak pernah membangun PKB tiba-tiba sibuk provokasi dan upaya memecah belah. Semua jajaran pengurus di semua tingkatan dan legislatif di semua tingkatan solid dan tegak lurus pada Gus Muhaimin," tegasnya.

Lebih lanjut Fauzi mengatakan, sebaiknya Gus Ipul fokus saja pada tugas dan tanggung jawab yang kini diembannya sebagai sekjen PBNU dari pada terus offside mengomentari PKB.

"Fokus saja melaksanakan amanat mulia dari muktamirin NU dan amanat rakyat Pasuruan sebagai Wali kota, kalau mau urus partai dan merasa mampu sebaiknya buat saja partai sendiri. Simpel kan?" tandas Ketua DPW PKB Banten, Ahmad Fauzi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES