Peristiwa Daerah

Soal Dugaan Objek Wisata Jadi Biang Kerok Kasus Asusila, Ini Respons Satpol PP Pacitan

Senin, 13 Mei 2024 - 14:47 | 42.21k
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pacitan Ardyan Wahyudi. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pacitan Ardyan Wahyudi. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PACITAN – Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pacitan (Satpol PP Pacitan) memperketat patroli dan penegakan hukum di kawasan pantai dan tempat umum lainnya.

Hal ini dilakukan sebagai respons atas kekhawatiran terkait maraknya homestay dan hotel kelas mawar yang diduga digunakan untuk transaksi prostitusi dan berdampak negatif pada remaja usia pelajar.

Advertisement

"Sudah kami awali beberapa minggu lalu sebetulnya. Fokusnya saat ini untuk anak-anak sekolah. Sudah kami identifikasi beberapa kali ke lokasi rawan yang dijadikan nongkrong," kata Kepala Satpol PP Pacitan Ardyan Wahyudi, Senin (13/5/2024).

Langkah pengetatan patroli ini merupakan respons atas laporan dari Cabang Dinas Pendidikan Pacitan yang menyoroti maraknya homestay dan hotel kelas mawar di wilayah Pacitan.

Homestay dan hotel-hotel tersebut diduga difungsikan untuk transaksi prostitusi, yang berdampak pada okupansi hotel resmi dan menimbulkan kekhawatiran akan pengaruh negatif pada remaja.

"Kami tetap berkoordinasi dengan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Kabupaten Pacitan (Cabdindik) untuk memastikan tidak terjadi hal-hal yang di luar wewenang kami," terang Ardyan.

Selain memperketat patroli, Satpol PP Pacitan juga akan menghidupkan kembali patroli malam di sejumlah tempat umum, seperti alun-alun dan kawasan wisata Pancer Door, bersama dengan Linmas. Patroli ini akan dilakukan secara maraton setiap tiga hari sekali, setelah dilakukan koordinasi dengan instansi terkait.

"Karena kalau kami tiba-tiba berpatroli ke homestay nanti akan timbul image kesannya Satpol PP cari-cari. Makanya kami perlu berbicara dulu dengan OPD terkait soal bagaimana penanganan yang semestinya," ujar Ardyan.

Ardyan juga menekankan pentingnya koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Dinas Pendidikan, untuk memastikan efektivitas langkah-langkah yang diambil dalam mengatasi permasalahan ini. "Kalau toh nanti operasi itu sudah kami lakukan sesuai prosedur, hasilnya mau diapakan?," tanyanya.

Dengan demikian, upaya Satpol PP Pacitan ini dapat membantu mencegah terjadinya asusila dan memberikan rasa aman bagi masyarakat, terutama para remaja usia pelajar.

Pun penanganan masalah tersebut juga memerlukan komitmen dan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk warga, tak hanya Satpol PP Pacitan. Hal ini guna menciptakan lingkungan yang kondusif dan terhindar dari pengaruh negatif. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES