Tadisi Burakan Tempe Tandai Gelaran Festival Beji

TIMESINDONESIA, BATU – Tradisi burakan tempe menandai digelarnya Festival Beji Kampung Tempe feat Explore Kampung Wayang yang digelar di Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Meskipun setiap hari warga tidak pernah lepas makan tempe, mereka tetap berebut untuk mendapatkan tempe yang diburak dari atas panggung.
Selain suka mendapatkan tempe mentah, warga beranggapan mendapatkan tempe yang diburak ini akan melapangkan rejeki yang akan diterimanya.
Advertisement
Melihat ini, Ketua TP PKK Kota Batu, Ny Dwi Mardiana semakin bersemangat melemparkan tempe dari atas panggung kepada kerumunan warga dibawahnya. Gelak tawa pun mengiringi rebutan tempe ini.
"Ya memang ini yang kita tunggu-tunggu, burakan tempe, selain tarian Gembang Dele yang memang selalu ditarikan saat Festival Beji," ujar Siti, warga Desa Beji.
Festival Beji kali ini memang sedikit berbeda dari sebelumnya, jika biasanya Festival Kampung Tempe dan Festival Kampung Wayang digelar terpisah, menginjak tahun kelima ini dilaksanakan bersamaan di satu tempat yang sama.
Kegiatan bertemakan Harmoni Desa Beji ini terselenggara berkat kerja sama Pemerintah Desa Beji dengan Dinas Pariwisata Kota Batu. Beragam kegiatan dilaksanakan disini, mulai dari Pagelaran Wayang Kulit, Edukasi Wayang, Lomba Mewarna, Layanan Sertifikasi Halal, kuliner olahan tempe, hingga atraksi budaya.
"Kegiatan ini adalah kegiatan tahun kelima yang kita laksanakan, tahun ini kita jadikan satu. Banyak perkembangan positif dari festival yang kita gelar ini, salah satunya mendongrak umkm, memajukan desa wisata," ujar Kades Beji, Deni Cahyono.
Dari festival ini pula produk tempe terus berkembang hingga mengantarkan desa inì menjuarai lomba inovasi teknologi pangan Provinsi Jatim.
"Kedelainya tidak hanya diolah jadi tempe, tapi juga diolah menjadi berbagai olahan makanan seperti mie tempe, susu tempe, puding hingga sajian makanan tradisional seperti mendol," ujarnya.
Sama halnya dengan perkembangan kampung tempe, perkembangan produksi wayang di desa ini pun semakin bagus. "Wisata edukasi wayang juga berkembang bagus, semoga selalu jadi kunjungan wisata," ujarnya.
Sementara Ketua TP PKK Kota Batu, Dwi Mardiana optimis Desa Beji akan menjadi desa wisata jujugan wisatawan. "Insya Allah akan menjadi wisata yang mendunia dengan potensi produk terbaiknya tempe. Dulu saya kira tempe terenak dari Malang, ternyata saya salah, karena tempe terenak ada di Desa Beji," ujar Dwi Mardiana.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Siddiq mengatakan bahwa kegiataan yang dilaksanakan ini untuk membantu perputaran ekonomi mikro sekaligus mempromosikan Desa Beji sebagai desa wisata.
"Menjadi daya tarik wisata sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat," ujarnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |